This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aryanti, Cindy Yulia (2024) Tinjauan maqāṣid al-sharī’ah tentang pelaksanaan pernikahan ulang setelah pernikahan siri di KUA Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cindy Yulia Aryanti_05010120009.pdf Download (8MB) |
|
Text
Cindy Yulia Aryanti_05010120009_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 4 May 2027. Download (8MB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil dari penulisan dengan judul “Tinjauan Maqāṣid al- Sharī’ah Tentang Pelaksanaan Pernikahan Ulang Setelah Pernikahan Siri di KUA Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan”. Kepenulisan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang Bagaimana Pelaksanaan Pernikahan Ulang Setelah Pernikahan Siri di KUA Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan? dan Bagaimana Tinjauan Maqāṣid al-Sharī’ah Tentang Pelaksanaan Pernikahan Ulang Setelah Pernikahan Siri di KUA Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan hasil dari penulisan lapangan dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yaitu wawancara,observasi dan dokumentasi berkas-berkas dan data-data terkait Pelaksanaan Pernikahan Ulang Setelah Pernikahan Siri. Teknik analisis yang digunakan yaitu deskriptif dan analisis dengan menggunakan pola pikir induktif dengan menemukan sebuah kasus serta data yang ada di lapangan dan kemudian dikaitkan dengan teori teori dan tinjauan Maqāṣid al-Sharī’ah yaitu (al- Maqāṣid al-khamsah), yakni perlindungan terhadap agama (hifz al-din), perlindungan terhadap jiwa (hifz al-nafs), perlindungan terhadap akal (hifz al-aql), perlindungan terhadap keturunan (hifz al-nasl), dan perlindungan terhadap harta (hifz al-mal).Perlindungan terhadap keturunan (hifz al-nasl) yang kemudian untuk ditarik kesimpulan. Hasil penulisan dari penulisan ini menujukan bahwa, pernikahan ulang yang terjadi dikarenakan adanya pernikahan siri akibat adanya tradisi yang ada yang dimana tidak bisa lepas dari masyarakat. juga kepercayaan masayarakat yang beranggapan umur 17 belum menikah dianggap tidak laku dan juga menjadi beban keluarga. juga adanya pengaruh faktor dari lingkungan sekitar dan begitu juga pendidikan yang kurang. Juga adanya pernikahan siri dilihat dari analisis Maqāṣid al-Sharī’ah masuk kedalam 5 penjagaan yang ada. utamanya kedalam kategori penjagaan keturunan dan penjagaan jiwa.yang dimana menjaga nama baik keluarga dengan cara menyetujui pernikahan juga sebagai unsur bentuk kehati-hatian keluarga kepada anaknya. dan juga penjagaan jiwa seperti halnya terhidar dari penyakit Kesehatan karena kurangnya umur pernikahan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Maskawin Nikah |
||||||||
Keywords: | Hukum Islam; perkawinan; maskawin | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Cindy Yulia Aryanti | ||||||||
Date Deposited: | 04 May 2024 02:01 | ||||||||
Last Modified: | 04 May 2024 02:01 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69930 |
Actions (login required)
View Item |