This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Qoimah, Roviatul (2023) Transgender menurut ulama muda Indonesia perspektif eksistensialisme Soren Kierkegaard. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabay.
Text
Roviatul Qoimah_E91218095 full.pdf Restricted to Repository staff only until 6 May 2027. Download (1MB) |
|
Text
Roviatul Qoimah_E91218095.pdf Download (1MB) |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang keberadaan Transgender di Indonesia yang semakin memunculkan berbagai kekhawatiran bagi sejumlah kalangan, seperti ulama, jajaran kepemerintahan, dan lingkup masyarakat. Transgender bukan hanya sebuah penyakit yang menyerang mental seseorang, melainkan juga merupakan penyakit yang dapat merusak generasi penerus bangsa. Seiring dengan perubahan zaman yang semakin hari membuat siapa saja dapat dengan mudah mengakses informasi yang tiada hentinya terus dikeluarkan dalam media apapun, menjadikannya sebagai tantangan baru bagi semua untuk memilih informasi mana yang baik dan buruk, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan merebaknya pelaku transgender dalam dunia entertainment di indonesia seolah menjadikan panggung bagi mereka dalam menunjukkan eksistensi mereka. Adapun permasalahan pertama dalam penelitian ini, yakni bagaimana transgender menurut para ulama muda, seperti Ustadz Abdul Somad, Buya Yahya, dan Gus Baha' di Indonesia saat ini. Kedua, bagaimana transgender menurut eksistensialisme Soren Kierkegaard, yang terdapat tiga tahapan didalamnya, yaitu tahapan estetis, tahapan etis, dan tahapan religius. Kemudian penulis menggunakan metode penelitian library research yang dilakukan secara kualitatif berdasarkan fakta teoritis yang ada. Sehingga memunculkan sebuah hasil penelitian bahwasanya transgender yang tergabung dalam LGBT merupakan suatu perkara yang dilarang keras oleh Islam. Sesuai dengan para pendapat ulama muda Indonesia, seperti Ustadz Abdul Somad, Buya Yahya, dan Gus Baha'. Serta transgender dalam perspektif eksistensialisme Soren Kierkegaard yang menunjukkan eksistensi transgender telah memenuhi ketiga tahapan estetik, etik, dan religius. Pada tahap religius, sebagian besar pelaku transgender mengesampingkan kepercayaannya pada Tuhan dan tetap melakukan apa yang telah dilarang oleh agama.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aqidah Aqidah Wajib Belajar > Aqidah Filsafat Waria |
||||||||
Keywords: | Transgender; ulama muda Indonesia; eksistensialisme Soren Kierkegaard | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Roviatul Qoimah | ||||||||
Date Deposited: | 06 May 2024 05:43 | ||||||||
Last Modified: | 06 May 2024 05:43 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/69939 |
Actions (login required)
View Item |