This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ratnasari, Angela Catur (2023) Pemenuhan nafkah suami terhadap keluarga dari hasil mengemis prespektif hukum islam (studi kasus pengemis di kota Mojokerto). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Angela Catur Ratnasari_C71219054.pdf Download (4MB) |
|
Text
Angela Catur Ratnasari_C71219054_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 7 June 2027. Download (4MB) |
Abstract
Keluarga adalah ikatan yang terjadi karena adanya hubungan darah dan hubungan perkawinan didalam perkawinan terdapat hak dan kewajiban antara suami dan istri. Suami berkewajiban memberikan nafkah kepada keluarga. Nafkah yang diberikan merupakan nafkah yang halal dan didapatkan dengan cara yang halal pula diantaranya bukan dari hasil meminta-minta (mengemis). Namun di dalam masyarakat Kota Mojokerto ada empat orang yang berprofesi sebagai pengemis padahala kondisinya ada yang masih sehat dan kuat fisiknya dan ada juga yang benar-benar membutuhkan pekerjaan tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui (1) Bagaimana fenomena praktik terhadap pemenuhan nafkah dari hasil mengemis di Kota Mojokerto. (2) Bagaimanapandangan hukum Islam terhadap fenomena praktik terhadap terhadap pemenuhan nafkah dari hasil mengemis di Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field research) yang termasuk penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan pola pikir deduktif. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan yaitu yang pertama kegiatan pemberian nafkah terhadap keluarga dengan mengemis di Kota Mojokerto ditemukan adanya empat orang yang melakukan profesi mengemis untuk menafkahi keluarga yaitu Bapak Satiman dan Bapak Iksoni cacat dan membutuhkan pekerjaan karena termasuk orang yang tidak mampu. Dan keluarga Bapak Wasisto dan Bapak Sugiman, mereka masih mampu dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan masih mampu untuk bekerja, namun mereka lebih memilih
untuk menjadi pengemis karena pendapatan yang mereka dapatkan dari hasil mengemis tersebut bisa dibilang sangat mencukupi dan tidak ingin melakukan pekerjaan lainnya. Kedua profesi mengemis menurut hukum Islam di dalam Al-Qur’an dan Hadis bahwa mengemis adalah perbuatan yang dilarang. Ketiga hukum memberi nafkah dari hasil mengemis adalah haram dan mubah, haram jika melakukannya dengan berpura-pura demi mendapatkan uang yang lebih banyak, dan mubah jika kehidupannya ditimpa dengan kesengsaraan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka kepada keluarga untuk saling memberikan dukungan agar bisa memenuhi kebutuhan tetapi istri juga harus mengatasi keuangan dengan baik sehingga keluarga tidak akan mengalami kesulitan yang berlebihan untuk mendapatkan perihal pemenuhan nafkah
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Keluarga |
||||||||
Keywords: | Pemenuhan nafkah keluarga; hasil mengemis; prespektif hukum islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Angela Catur Ratnasari | ||||||||
Date Deposited: | 13 Jun 2024 04:24 | ||||||||
Last Modified: | 13 Jun 2024 04:24 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70392 |
Actions (login required)
View Item |