Kekerasan simbolik atas tidak terpenuhinya hak istri dan anak dalam rumah tangga: studi kasus di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hamam, Mochamad Syahril Nur (2024) Kekerasan simbolik atas tidak terpenuhinya hak istri dan anak dalam rumah tangga: studi kasus di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mochamad Syahril Nur Hamam_05010120017 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 13 June 2027.

Download (3MB)
[img] Text
Mochamad Syahril Nur Hamam_05010120017.pdf

Download (4MB)

Abstract

Skripsi ini ditunjukkan untuk menjawab baagaimana permasalahan atas dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana fenomena ketidakterpenuhinya hak istri dan anak menurut kekerasan simbolik di desa Sepande kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo. Kedua, bagaimana analisis Hukum Islam dan Hukum Positif atas ketidakterpenuhinya hak istri dan anak menurut kekerasan simbolik di desa Sepande kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), melalui pendekatan sosiologis. Sedangkan data diperoleh melalui dua teknik, yaitu wawancara/interview dan dokumontasi, yang kemudian menganaalisisnya. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif. Hasil dari penelitian tentang kekerasan simbolik atas tidak terpenuhinya hak istri dan anak dalam rumah tangga studi kasus di desa Sepande kecamatan Candi kabupaten Sidoarjo dapat disimpulkan bahwa, pertama, bentuk kekerasan simbolik adalah ketika persepsi seseorang dan persepsi sosial terhadap peran gander. Peran perempuan dalam persepsi masyarakat ialah pada lingkup domestik (mengasuh anak, masak dan lain-lain) yang mendukung perempuan untuk pasrah terhadap keadaan. Modal dan kelas yang dikuasai oleh laki-laki menjadi penyebab dominasi terhadap perempuan sehingga perempuan tidak sanggup melakukan perlawanan dan menciptakan kekerasan simbolik (persepsi habitus, kebudayaan, identitas sosial dan gander) yang berujung menjadi salah satu faktor ketidak terpenuhinya hak-hak istri dan anak. Kedua, perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif terhadap kekerasan simbolik atas tidak terpenuhinya hak istri dan anak dapat dinyatakan sebagai bentuk lari dari tanggung jawab yang dilarang dalam syariat dan hukum positif. Bentuk lari dari tanggung jawab yang dilakukan oleh suami adalah ketidak terpenuhinya hak istri berupa hak nafkah materi maupun batin dan tidak terpenuhinya hak anak berupa hak pembiayaan hidup maupun hak pendidikan dan pengajaran. Sejalan dengan kesimpulan diatas bagi peneliti, penelitian mengenai ketidak terpenuhinya hak istri dan anak perlu untuk terus diperluas, terutama dalam arah kajian hukum keluarga Islam dan bagi masyarakat Bagi masyarakat, diharapkan untuk bisa menerapkan dan memberi perhatian serius terkait pemenuhan hak istri dan anak dengan berpedoman pada hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hamam, Mochamad Syahril Nursonisutil@gmail.com05010120017
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRifqi, Muhammad Jazilmuhammadjazilrifqi@gmail.com2010119102
Subjects: Hukum Islam
Kekerasan
Keluarga > Keluarga - Anak
Keywords: Kekerasan simbolik; hak istri; anak; rumah tangga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mochamad Syahril Nur Hamam
Date Deposited: 13 Jun 2024 07:48
Last Modified: 13 Jun 2024 07:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70637

Actions (login required)

View Item View Item