This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Candra, Putri Berliana (2024) Representasi budaya arek dalam Lokadrama Lara Ati karya Bayu Skak: paradigma budaya Stuart-Hall. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Putri Berliana Candra_03010420010 full.pdf Restricted to Repository staff only until 28 June 2027. Download (1MB) |
|
Text
Putri Berliana Candra_03010420010.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada representasi Suroboyoan dalam tayangan bertajuk Lara Ati. Budaya arekan dalam lokadrama ini oleh Bayu Skak diekspos secara intens sehingga tidak sekadar menjadi elemen pelengkap. Sejatinya unsur-unsur kultural dalam tontonan merupakan bagian integral yang membentuk keutuhan karya. Dalam artikel ini, Suroboyoan dalam represebtasi tontonan di satu pihak diartikan sebagai munculnya pergeseran orientasi sineas Indonesia dari Jakartasenteris menuju karya yang merangkul keberagaman lokal, menandakan sebuah era baru dalam perfilman Indonesia. Di lain pihak, Suroboyoan dalam Lara Ati juga dapat dipahami sebagai representasi budaya arek, salah satu kekhasan budaya di Jawa Timur, yang ternyata dapat diterima publik sinema di Indonesia secara baik. Artinya, kondisi ini menjadi sinyalemen positif bagi masa depan tontonan Indonesia, tentunya dapat memperkaya khazanah tontonan Indonesia yang idealnya menampilkan kebhinekaan karya. Sebagai sebuah karya seni, studi ini memahami tontonan merupakan suatu bentuk representasi yang digambarkan melalui wujud visual. Konsep representasi sendiri menghindari sesuatu yang sifatnya tidak langsung. Maksudnya, karya seni berupa tontonan juga harus dipahami sebagai media penyampaian pesan melalui citra gambar dalam setiap adegannya. Terdapat pesan dalam sebuah tontonan yang hendak dinyatakan oleh kreatornya. Penelitian ini menggunakan landasan teori Stuart-Hall mengenai representasi. Bagi hal sebuah bentuk representasi (termasuk kebudayaan seperti kultur Arek dalam Lara Ati) selalu dapat dikaitkan dengan tiga konsepsi, (a) representasi reflektif yang melibatkan penggunaan bahasa atau simbol untuk mencerminkan makna, (b) representasi intensional yakni pendekatan yang memahami tujuan dari pencipta karya, dan (c) reflektif konstruksionis yakni representasi dipahami melalui bahasa yang beroprasi membentuk sebuah makna. Dengan paradigma Stuart-Hall tentang representasi, studi ini menarik beberapa hipotesis, bahwa dalam tataran (1) representasi reflektif, Bayu Skak yang intens menyoroti latar penceritaan (Surabaya) melalui budaya ludruk dan rujak cingur sebagai simbol ikonik Surabaya, pada tataran (2) representasi intensional sebagai tujuan Bayu Skak untuk mengeksplor sudut-sudut Surabaya yang jarang terlihat dan terlupakan seperti kampung Peneleh yang dijadikan latar utama peristiwa, dan tataran (3) representasi konstruksionis, tampak dalam wujud konstruksi lingustik pelakon, seperti dialek Jawa Timuran, Jawa Ngapak, serta Jawa Mataraman yang dihasilkan oleh Bayu Skak dalam karyanya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bahasa Indonesia Kebudayaan Jawa Kesusastraan |
||||||||
Keywords: | Representasi Stuart Hall; sineas Indonesia; lokadrama Lara Ati | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sastra Indonesia | ||||||||
Depositing User: | Putri Berliana Candra candra | ||||||||
Date Deposited: | 28 Jun 2024 09:17 | ||||||||
Last Modified: | 28 Jun 2024 09:17 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/70984 |
Actions (login required)
View Item |