This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Chaqqiyyinnazili, Muhammad (2024) Fenomena buzzer politik di Indonesia perspektif hadis: kajian ma'anil hadis riwayat imam Abu Dawud No. 4917. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Chaqqiyyinnazili_07020520049 OK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Muhammad Chaqqiyyinnazili_07020520049 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 7 July 2027. Download (3MB) |
Abstract
Buzzer politik telah menjadi fenomena dalam beberapa tahun terakhri di Indonesia, terutama ketika terjadi pemilihan umum, entah itu pemilihan presiden dan wakilnya atau pemilihan kepala daerah. Buzzer pada awalnya digunakan untuk mempromosikan produk suatu perusahaan. Namun buzzer politik muncul karena para pengamat politik tertarik untuk menggunakan jasa buzzer untuk mempromosikan calon pemimpin dari partai mereka, akan tetapi banyak yang menyebarkan aib / fitnah dari lawannya, hal ini tidak sesuai dengan hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 yang membahas tentang larangan berburuk sangka, memata-matai dan mencari kesalahan orang lain. Penelitian ini dikhususkan pada kualitas dan kehujjahan hadis riwayat Abu Dawud No. 4917, pemaknaan hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 serta implementasi hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 terhadap fenomena buzzer politik di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kualitataif dalam bentuk kepustakaan (library research), sumber data yang digunakan berasal dari kitab, buku, skripsi, artikel.dll yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk bisa mendapatkan informasi tentang buzzer perlu adanya observasi melalui media sosial yang mana sering digunakan oleh para buzzer. Hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwa hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 merupakan hadis yang berkualitas sahih karena telah memenuhi semua kriteria hadis sahih dan bisa dijadikan hujjah. Untuk pemaknaan hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 bahwa prasangka yang diharamkan adalah prasangka yang kita percayai didalam hati dan terus ada didalamya dan prasangka yang menyebabkan dosa adalah prasangka yang diucapkan, namun jika tidak diucapkan maka tidak akan menyebabkan dosa. Boleh melakukan kegiatan memata-matai asalkan digunakan untuk menyelamatkan seseorang dari kematian / perzinahan. Dan untuk implementasi hadis riwayat Abu Dawud No. 4917 banyak buzzer-buzzer yang menyebarkan aib / fitnah dari lawannya, namun masih ada buzzer-buzzer yang tetap mempromosikan calon pemimpin pilihannya tanpa menyebarkan aib / fitnah. Hal ini harus bisa dicontoh oleh buzzer-buzzer yang masih menyebarkan aib / fitnah, bahwa buzzer masih ada cara yang lebih baik dalam mempromosikan calon pemimpin.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Media Sosial Hadis |
||||||||
Keywords: | Buzzer; politik; hadis | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Chaqqiyyinnazili | ||||||||
Date Deposited: | 07 Jul 2024 13:54 | ||||||||
Last Modified: | 07 Jul 2024 13:54 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71356 |
Actions (login required)
View Item |