This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Huda et al., Miftahul (2013) MENGORGANISIR PETANI MELAWAN JERAT PUPUK KIMIA DAN SERANGAN HAMA POTONG LEHER (THOKLU) (PENGALAMAN PEMBERDAYAAN PETANI DUSUN KLANTUNG, DESA TEMAYANG, KECAMATAN TEMAYANG KABUPATEN BOJONEGORO). Penelitian KKN PAR.
|
Text
2.Pengorganisasian Petani Temayang.pdf Download (438kB) | Preview |
Abstract
Dusun Klantung merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Temayang, mayoritas pendudukmya bermata pencaharian sebagai petani. Dalam melakukan aktifitas bercocok tanamnya para petani lebih cenderung menggunakan pupuk kimia, karena dianggap pengunaan pupuk ini lebih praktis walaupun harga pupuk ini sedikit mahal. Namun ketergantungan para petani terhadap pupuk ini dapat menyebabkan lahan semakin tidak produktif, keras dan tidak adanya ekosistem serta keseimbangan unsur hara tanah. Disamping itu, dengan menggunakan pupuk kimia maka para petani akan dipusingkan dengan serangan hama yang semakin banyak, serta tidak jarang terjadinya gagal panen dikarenakan dampak penggunaan pupuk kimia. Oleh sebab itu, akhir – akhir ini berkembang wacana untuk kembali ke alam (back to nature) dalam kegiatan pertanian, diantaranya dengan pemanfaatan bahan – bahan alam (sumberdaya hayati) untuk kebutuhan pupuk dan pestisida (pengendali hama) yang terkenal dengan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan. Sekarang ini banyak dijual di pasaran berbagai macam pupuk organik dengan harga
yang bervariasi, dari yang murah sampai dengan yang mahal untuk ukuran petani. Pupuk organik tersebut dibuat dari bahan-bahan alami, seperti kotoran binatang, urin binatang, atau daun-daunan yang sebenarnya banyak terdapat di lingkungan petani itu sendiri. Dengan adanya wacana tersebut, diharapkan para petani yang berada di Dusun Klantung bisa memanfaatkan bahan–bahan yang sudah tersedia disekitarnya. Oleh sebab itu, para petani perlu diberi pengetahuan dan keterampilan tentang seluk-beluk pupuk organik dan cara-cara pembuatannya dari sumberdaya hayati yang banyak terdapat di lingkungan sekitar petani itu sendiri. Dengan adanya sebuah pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik, diharapkan para petani yang berada di Dusun Klantung Kec. Temayang dapat mengalami perubahan yang signifikan, dari cara berfikir yang lebih baik lagi dalam memilih pupuk yang akan digunakan, serta keikutsertaan masyarakat dalam memanfaatkan ilmu yang sudah didapat, agar mereka tidak terbelenggu untuk menggunakan pupuk kimia yang jelas-jelas pupuk kimia tersebut mempunyai dampak negative yang berkelanjutan, salah satunya dapat merusak tekstur tanah persawahan dan memunculkan hama potong leher (thoklu). Pola kerja pendampingan seperti ini jelas memberikan sebuah paradigma baru dalam memberdayakan masyarakat. Hal ini karena terdapat kolaborasi antara fasilitator (tim KKN) dengan para petani untuk menemukenali problem yang dialami petani, sekaligus mencari solusi yang didasarkan atas sumberday alam yang tersedia. Dengan demikian diantara mereka terdapat saling belajar. Mahasiswa dan petani saling bertukar pikir antara pengalaman masing-masing dan mengujicoba pola baru menemukan pupuk organik cair baru. Sehingga mereka mampu memproduksi pengetahuan baru. Ini yang di dalam kajian PAR disebut dengan produksi pengetahuan rakyat
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Article | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hama, Pembasmian | ||||||
Keywords: | Pupuk kimia; serangan hama; hasil panen | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Laporan Penelitian | ||||||
Depositing User: | Users 3213 not found. | ||||||
Date Deposited: | 30 Jun 2016 03:49 | ||||||
Last Modified: | 30 Jun 2016 03:49 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7182 |
Actions (login required)
View Item |