This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mukhlish, Nur Hasyim (2024) Stigma Barat terhadap Khoiruddin Barbarossa. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nur Hayim Mukhlish_03020220061.pdf Download (2MB) |
|
Text
Nur Hayim Mukhlish_03020220061_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 18 July 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan 4 tahap di dalamnya, yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sementara pendekatan yang digunakan ialah pendekatan historis dan teorinya ialah teori peran menurut Biddle dan Thomas. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Kisah Barbarossa bersaudara, pemimpin Muslim dari Lesbos, mencerminkan petualangan, perjuangan, dan pengaruh agama dalam kehidupan mereka. Dikenal sebagai perompak setelah membalas dendam atas kematian adik mereka, mereka menunjukkan keberanian dan kegigihan. Meskipun terkenal sebagai bajak laut, bendera mereka dan latar belakang keluarga menunjukkan hubungan erat dengan agama Islam. Patung Frederick I Barbarossa, Kaisar Suci Romawi, didirikan di samping makamnya sebagai penghormatan atas warisan mereka. 2) Istilah "Barbar" telah mengaburkan sejarah suku Barbar atau Berber di Afrika Utara, yang menurunkan pahlawan-pahlawan seperti Thariq ibn Ziyad. Barbar sering disalahartikan sebagai brutal, sementara pahlawan Islam seperti Barbarossa sebenarnya berjuang melawan penindasan. Ini mencerminkan upaya orientalis Eropa untuk merusak citra Islam, menyamakan jihad dengan kekerasan, sementara sebenarnya memiliki makna yang lebih luas dan lebih baik. 3) Kisah Khairuddin Barbarossa dan saudaranya Aruj mencerminkan perjuangan luar biasa dalam menghadapi kekuatan Romawi dan membentuk armada Islam yang kuat. Dengan dukungan Kesultanan Turki Utsmani, mereka menyebarkan Islam di luar Jazirah Arab, menyelamatkan pengungsi dari penindasan di Spanyol. Kepemimpinan Khairuddin sebagai Kapudan Pasha memperluas pengaruh Islam di Mediterania, meskipun pertempuran seperti Lepanto menjadi titik balik. Meskipun demikian, warisan Khairuddin Barbarossa tetap dihormati sebagai pahlawan Islam di lautan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Biografi | ||||||||||||
Keywords: | Khairudin Barbarossa; peperangan; kemenangan; bajak laut; stigma Barat | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Nur Hasyim Mukhlis | ||||||||||||
Date Deposited: | 18 Jul 2024 02:59 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Jul 2024 02:59 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/71853 |
Actions (login required)
View Item |