This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nurillina, Gheby (2023) Perbedaan konsep ‘Uzlah Ibnu ‘Atha’illah al Sakandari dan Ibnu Bajjah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Gheby Nurillina_E97217057.pdf Download (8MB) |
|
Text
Gheby Nurillina_E97217057_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 August 2027. Download (8MB) |
Abstract
Skripsi ini secara garis besar membahas tentang pemaknaan ‘uzlah dalam pandangan Ibn Atha’illah dan Ibnu Bajjah yang terkenal sebagai seorang penulis yang produktif berkaitan dengan berbagai studi-studi keislaman, al-Qur’an, hadis, ilmu kalam, dan tasawuf. Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah 1) Bagaimana biografi tentang Ibn Atha’illah dengan Ibnu Bajjah. 2) Bagaimana konsep ‘uzlah menurut Ibn Atha’illah dan Ibnu Bajjah. 3) Bagaimana perbedaan dan persamaan konsep ‘uzlah Ibn Atha’illah dengan Ibnu Bajjah. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dan perbedaan dari ‘uzlah dalam pandangan Ibn Atha’illah dengan Ibnu Bajjah. Metode penelitian yang digunakan oleh Penulis adalah metode kepustakaan (Library Research) yang mana dalam proses pengumpulan data Penulis menggunakan teknik dokemtasi. Sedangkan dalam menganalisi data yang dikelola, Penulis menggunakan teknis analisi konten. Dari penelitian yang telah dilakukan, Penulis dapat menyimpulkan bahwa ‘uzlah yang dimaksudnkan oleh Ibn Atha’illah adalah kegiatan yang digunakan untuk menghisab dan meluruskan jiwanya (ruhaniyah). Sedangkan ‘uzlah menurut Ibnu Bajjah adalah bentuk sikap seseorang yang hidup sendirian, terpisah dari orang lain. Kedua konsep dari dua tokoh tersebut terletak pada sikap dalam penerapan ‘uzlah, dimana pada konsep Ibn Atha’illah, ‘uzlah ditekankan penyeimbangan ruhaniyah atau qalb dan jasadiyah, sedangkan pada konsep Ibnu Bajjah, ‘uzlah bititik tekan pada pengendalian zahiriyah. Persamaan yang dapat ditemukan dari kedua konsep tersebut adalah pada pemaknaan bahwa ‘uzlah merupakan sikap pengendalian diri yang mampu mendekatkan seseorang pada Tuhan. ‘Uzlah dinilai sebagai salah satu sarana dalam tazkiyat an-nafs bagi setiap pelakunya. Selain itu ‘uzlah merupakan implikasi dari proses penyucian jiwa dari perbuatan syirik dan dosa, pengembangan jiwa manusia mewujudkan potensi-potensi menjadi kualitas-kualitas moral yang luhur (akhlakul hasanah), proses pertumbuhan, pembinaan akhlakul karimah (moralitas yang mulia) dalam diri dan kehidupan manusia. Dari kedua konsep tersebut, pandangan yang paling ideal digunakan di kehidupan seperti saat ini adalah konsep yang dituturkan oleh Ibn Atha’illah, dikarenakan adanya perbaduan antara segi batin dan fisik dalam penerapan ‘uzlah di kehidupan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama dan Ilmu Pengetahuan | ||||||||
Keywords: | Ibnu Atha’illah; Ibnu Bajjah; ‘Uzlah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||||
Depositing User: | Gheby Nurillina | ||||||||
Date Deposited: | 30 Aug 2024 05:27 | ||||||||
Last Modified: | 30 Aug 2024 05:27 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73002 |
Actions (login required)
View Item |