This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Islam, M Fanani (2024) Analisis hukum islam terhadap tingginya angka pemberian izin poligami di Pengadilan Agama Surabaya Tahun 2021-2022. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
M Fanani Islam_05020120062 OK.pdf Download (2MB) |
|
Text
M Fanani Islam_05020120062 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 5 September 2027. Download (2MB) |
Abstract
Dalam penelitian ini berjudul Analisis Hukum Islam Terhadap Tingginya Angka Pemberian Izin Poligami di Pengadilan Agama Surabaya Tahun 2021- 2022. Hal ini diketahui dari data perizinan poligami pada tahun 2022 yaitu sebanyak 18 putusan poligami yang dikabulkan oleh majelis hakim. Isu poligami dalam hukum islam telah diatur dalam hukum islam Al-Qur’an, hadist ataupun pendapat ulama. Di Indonesia sendiri pemberian izin poligami juga harus memenuhi prosedur yang amat ketat diantaranya harus terpenuhinya syarat kumulatif atau administrarif. Namun dengan adanya angka poligami di Pengadilan Agama Surabaya yang tinggi skripsi ini akan menjawab, pertama mengenai faktor faktor utama yang menjadi pertimbangan hakim dalam menetatapkan izin poligami di Pengadilan Agama Surabaya dan kedua, Bagaimana analisis hukum islam terhadap faktor faktor utama yang menjadi pertimbangan izin poligami di Pengadilan Agama Surabaya. Jenis penelitian ini adalah normartif-empiris dengan pendekatan Perundang-Undangan (staute approach), studi kasus (case approach). Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik dokumentasi berupa 18 Putusan Pengadailan Agama Surabaya dan teknik wawancara hakim Pengadilan Agama Surabaya. Teknik analisis data menggunakan deskriptif dengan menguraikan secara sistematis sehingga menjadi data yang konkret untuk dianlisis menggunakan teori Hukum Islam berupa Poligami dalam pandangan jumhur ulama dan Kompilasi Hukum Islam. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tingginya angka poligami di Pengadilan Agama Surabaya pada Tahun 2022 ada beberapa faktor baik dari segi biologis, seperti istri tidak bisa memberikan keturanan baik karena sakit atapun tidak. Dalam hal ini, setelah mentelaah 18 putusan yang dikabulkan oleh hakim, dalam pertimbanganya hakim hanya berpacu pada aspek teologis dan terpenuhinya syarat administratif pemohon, tanpa mempertimbangkan aspek psikologis, kemanfaatan dan keadilan bagi istri pertamanya. Selain itu, hakim juga tidak menjabarkan dengan setara dari segi aspek pemeliharaan jiwa, akal, harta, keturunan, dan agama diantara para pihak. Padahal lima hal ini adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam memberi keadilan, sesuai dari tujuan hukum Islam adalah untuk memelihara kelima hal yang krusial tersebut. Sejalan dengan kesimpulan diatas, maka terdapat saran yang dituliskan penulis, diantaranya ratio decidendi hakim dalam putusan poligami seharusnya setara, tidak ada kemaslahatan dan kemadharatan yang dikesampingkan, meskipun suatu izin poligami dikabulkan, aspek kerugian (madharat) dari istri pertama harus disebutkan secara rinci. Sehingga terdapat kesetaraan dalam putusan hakim tersebut yang memenuhi unsur keadilan dalam penegakan hukum.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Islam Poligami Peradilan |
||||||||
Keywords: | Hukum islam; poligami; PA Surabaya | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | M Fanani Islam | ||||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2024 12:16 | ||||||||
Last Modified: | 05 Sep 2024 12:16 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73279 |
Actions (login required)
View Item |