This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Risky, Mochammad (2024) Perancangan children’s villages dengan pendekatan Arsitektur Humanis di Kota Probolinggo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mochammad Risky_09040320061 OK.pdf Download (517kB) |
|
Text
Mochammad Risky_09040320061 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 9 September 2027. Download (3MB) |
Abstract
Isu anak terlantar merupakan masalah yang signifikan di Indonesia, kondisi ini berpotensi meningkatkan jumlah anak terlantar di Indonesia. Dalam menghadapi masalah tingginya kasus anak terlantar di Indonesia, terutama di Kota Probolinggo, Perancangan Children's Villages diharapkan mampu menjadi solusi dengan menyediakan tempat tinggal, bimbingan, dan perawatan bagi anak-anak. Tempat ini berfungsi sebagai penampungan bagi anak yatim dan anak terlantar, dengan tujuan Memberikan pengasuhan untuk anak-anak. di Children’s Villages ini, mereka akan mendapatkan tempat tinggal, pengasuhan, dan juga keluarga.
Perancangan Children's Villages ini menggunakan konsep "Safe and Joyful Environments for Probolinggo's Children". Konsep ini menekankan pentingnya menciptakan ruang aman dan menyenangkan bagi anak-anak yang diadaptasi dengan pendekatan Arsitektur Humanis juga dikaitkan dengan teori dari Abraham Maslow terkait kebutuhan manusia, Lingkungan yang aman dan menyenangkan sangat penting untuk perkembangan psikologis anak-anak, supaya mereka dapat belajar dan bermain tanpa rasa takut. Teori Hierarki Maslow mengklasifikasikan kebutuhan manusia menjadi lima tingkatan, lima tingkatan tersebut yang akan di implementasikan pada desain perancangan Children's Villages, Kebutuhan Fisiologi, tingkatan pertama ini mencakup makanan, air, tempat berlindung dan tinggal,. Tingkatan ke dua yaitu Kebutuhan Keamanan, tingkatan ini mencakup elemen Keamanan fisik, stabilitas, dan perlindungan dari ancaman. Tingkatan ke tiga adalah Kebutuhan Percaya dan Cinta Kasih, implementasi ini mencakup elemen seperti Cinta, kasih sayang, rasa memiliki, dan interaksi sosial. Tingkatan ke empat yaitu Kebutuhan untuk Dihargai, tingkatan ini mencakup penghargaan diri. Tingkatan yang terakhir adalah Kebutuhan Akutualisasi Diri, tingkatan ini menciptakan ruang kreativitas dan pengembangan diri bagi anak atau penghuni.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Hubungan Masyarakat Kenakalan Anak dan Remaja Panti Asuhan Anak Jalanan Remaja |
||||||||||||
Keywords: | Children’s villages; Probolinggo; Arsitektur Humanis. | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Arsitektur | ||||||||||||
Depositing User: | Mochammad Risky | ||||||||||||
Date Deposited: | 09 Sep 2024 01:41 | ||||||||||||
Last Modified: | 09 Sep 2024 01:41 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73576 |
Actions (login required)
View Item |