This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Robaniyah, Nur (2024) Perkembangan imkanur ru'yah Kementerian Agama Republik Indonesia dalam perspektif historis dan astronomis. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nur Robaniyah_02050122036.pdf Download (2MB) |
|
Text
Nur Robaniyah_02050122036_Full.pdf Restricted to Repository staff only until 9 September 2027. Download (2MB) |
Abstract
Penetapan kriteria awal bulan Hijriah oleh Kementerian Agama belum memperoleh kesepakatan bersama sehingga mengakibatkan keberagaman penetapan waktu ibadah dalam Islam. Fakta ini menjadi kekhawatiran akademis karena selain berpengaruh dalam penentuan waktu ibadah, juga mengakibatkan kebingungan dalam masyarakat. Namun, pemerintah telah mengupayakan sosialisasi penetapan awal bulan Hijriah melalui sidang isbat hingga mengganti parameter pada kriteria Imka>nur Ru’yah untuk mewujudkan keselarasan. Perkembangan kriteria ini kemudian menjadi objek penelitian penulis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kriteria Imka>nur Ru’yah dalam perspektif historis dan astronomis serta mengetahui aspek yang melatarbelakangi perubahan kriteria. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode kualitatif dan pendekatan historis-astronomis. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan serta penyajian kesimpulan. Kerangka teoritik yang digunakan adalah historis kritis, analisis wacana kritis, dan visibilitas hilal LAPAN. Hasil penelitian menjelaskan: 1) Secara historis perkembangan Imka>nur Ru’yah MABIMS 1946-2023 melalui tiga fase. Fase Pra-Imka>nur Ru’yah (tidak ada kriteria), fase implementasi kriteria lama (2-3-8), dan fase implementasi kriteria baru (3-6,4). Fase-fase ini membuktikan perkembangan positif yang tidak sebatas mitos melainkan telah diimplementasikan dalam observasi. Namun perlu normalisasi tujuan penetapan kriteria kepada masyarakat untuk mendukung terwujudnya keselarasan. 2) Secara astronomis, parameter lama berdasarkan visibilitas hilal LAPAN belum memenuhi ketentuan astronomi sedangkan kriteria baru telah memenuhi ketentuan astronomi. 3) Aspek yang melatarbelakangi pergantian parameter kriteria Imka>nur Ru’yah adalah inkonsistensi antara implementasi dengan parameter kriteria lama, usulan perubahan parameter oleh negara anggota MABIMS, serta orientasi pada unifikasi penanggalan hijriah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Dirasah Islamiyah Sejarah Falak |
||||||||||||
Keywords: | Imkanur ru’yah; historis; kekuasaan; mitos; normalisasi | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||||||
Depositing User: | Nur Robaniyah | ||||||||||||
Date Deposited: | 09 Sep 2024 05:14 | ||||||||||||
Last Modified: | 09 Sep 2024 05:15 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73656 |
Actions (login required)
View Item |