This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aldinnar, Moch Fuad Ali (2023) Studi komparatif Ulama NU dan Muhammadiyah Kota Sidoarjo tentang game sebagai sumber penghasilan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Moch Fuad Ali Aldinnar_C95218035 full.pdf Restricted to Repository staff only until 12 September 2027. Download (2MB) |
|
Text
Moch Fuad Ali Aldinnar_C95218035.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah. Pertama, bagaimana pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah Sidoarjo terhadap Game sebagai sumber penghasilan Kedua, analisis komparatif pendapat tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah terhadap hukum Game sebagai sumber penghasilan? Penelitian ini adalah Field research merupakan salah satu cara peneliti mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Pada penelitian lapangan, konteks adalah salah satu cara peneliti dalam memutuskan fokus penelitiannya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diterapkan pada peneliti dalam menganalisis dengan pendekatan komparatif. Pendekatan komparatif yaitu pengkaji menggambarkan data mengenai hukum Game sebagai sumber penghasilan. Peneliti mendapatkan sumber data dari sumber data primer dan sekunder. Dalam mengumpulkan datanya menggunakan wawancara. Sedangkan, Teknik pengolahan. datanya dengan organizing, editing, dan analizing. Sementara itu. Teknik analisisnya menggunakan teknik komparatif. Hasil analisis menyebutkan bahwa tokoh Nahidatul Ulama berpendapat mengenai Game sebagai sumber penghasilan masih diperbolehkan. Sedangkan. tokoh Muhammadiyah tidak memperbolehkan undian. Tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Muhammadiyah berbeda pendapat mengenai hukum Game sebagai sumber penghasilan. Dalam perbedaannya, mereka menggunakan dasar dasar yang sesuai menurut mereka sehingga memunculkan pendapat yang bersebrangan. Keduanya memiliki syarat yang sedikit berbeda yakni, tokoh Nahdlatul Ulama membolehkan dengan syarat pemain game masih harus mengingat kewajiban kewajibannya disisi ia menjalankan proses bermain game tersebut sehingga tidak muncul suatu mudhorot, sedangkan tokoh Muhammadiyah tidak memperbolehkan penghasilan yang didapatkan melalui game online karena penghasilan tersebut masih terbilang syubhat dan juga mengandung unsur mudhorot yang mana hal tersebut lebih baik dihindari. Dari hasil analisis penulis, penghasilan yang didapatkan melalui game online memiliki hukum yang berbeda sesuai yang dikatakan oleh Ulama NU dan Muhammadiyah. Ulama NU berpendapat jika Penghasilan yang didapatkan melalui game online masih diperbolehkan dengan syarat dalam proses nya masih mengingat kewajibannya sebagai seorang muslim, sedangkan menurut Ulama Muhammadiyah berpendapat penghasilan yang didapatkan melalui Game online tidak diperbolehkan karena ada unsur mudhorot dan lebih baik untuk dihindari. Game merupakan alat yang menyediakan sebuah kesenangan dan tidak susah untuk mengkasesnya maka dari itu potensi setiap orang bermain Game meningkat hingga pada akhirnya kegunaan Game berubah menjadi sebuah pekerjaan yang dapat menghasilkan. Untuk itu, perlu adanya dasar hukum untuk menentukan. hukum dari penghasilan yang didapatkan melalui game online agar masyarakat dapat menemukan jawaban yang jelas serta dapat berhati hati dalam bertindak
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Akhlak Hukum Islam Sosiologi |
||||||||
Keywords: | Ulama NU; Muhammadiyah; game; sumber penghasilan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab | ||||||||
Depositing User: | Al Dinar | ||||||||
Date Deposited: | 12 Sep 2024 05:30 | ||||||||
Last Modified: | 12 Sep 2024 05:30 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73745 |
Actions (login required)
View Item |