This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Serliana, Revita Atmevia (2023) Tinjauan hukum Islam terhadap peralihan hak pengelolaan lahan hutan milik perhutani oleh warga Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Revita Atmevia Serliana_C72219071 full.pdf Restricted to Repository staff only until 12 September 2027. Download (3MB) |
|
Text
Revita Atmevia Serliana_C72219071.pdf Download (3MB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Peralihan Hak Pengelolaan Lahan Hutan Milik Perhutani Oleh Warga Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek” ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang telah dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu: bagaimana sistem peralihan hak pengelolaan lahan di hutan milik perhutani yang dilakukan oleh masyarakat Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek? dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap peralihan hak pengelolaan lahan di hutan milik perhutani Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek?. Skripsi ini merupakan bentuk penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan data mengenai sistem peralihan hak pengelolaan lahan hutan milik perhutani oleh warga Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek untuk disusun secara sistematis kemudian dianalisis menggunakan ketentuan Hukum Islam dengan menggunakan akad jual beli (bai’) dan akad sewa menyewa (ijārah). Praktik peralihan lahan hutan yang terjadi di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek ini kesimpulannya berawal dari kerja sama sewa menyewa (ijārah) lahan hutan antara Perhutani dengan warga Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek yang melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngudi Lestari dengan kesepakatan salah satunya yakni dilarang melimpahkan hak pengelolaannya dalam bentuk apapun kepada pihak lain yang tidak memiliki hak. Kemudian setelah mendapatkan hak pengelolaan, beberapa kelompok tani dengan berbagai faktor dan alasan, melakukan praktik peralihan hak pengelolaan lahan tersebut kepada pihak lain yang tidak memiliki hak sebelumnya dengan menggunakan akad jual beli tanpa seizin dan sepengetahuan Perhutani. Dengan demikian, jika dianalisis menurut hukum Islam dengan menggunakan akad ijārah ini telah sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditetapkan. Sedangkan jika dianalisis menurut hukum Islam dengan menggunakan akad jual beli (bai’) terdapat salah satu rukun dan syarat yang belum terpenuhi yakni terkait kepemilikan objek. Pada akhir penulisan skripsi ini, penulis memberikan saran kepada masyarakat agar mampu melaksanakan perjanjian yang telah disepakati terkait sewa menyewa dan jual beli beserta rukun dan syarat yang harus dipenuhi. Kemudian masyarakat diharapkan mampu memahami lagi terkait hukum jual beli terutama jual beli dimana objek kepemilikannya bukan miliknya dan pemilik sah dari objek tersebut tidak memperbolehkan praktik peralihan hak dalam bentuk apapun, hal ini untuk menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Ekonomi Islam Hukum Islam Hukum Ekonomi |
||||||||
Keywords: | Hukum Islam; hak pengelolaan; hutan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Revita Atmevia Serliana | ||||||||
Date Deposited: | 12 Sep 2024 05:42 | ||||||||
Last Modified: | 12 Sep 2024 05:42 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/73750 |
Actions (login required)
View Item |