Konsep pendidikan feminisme perspektif Asghar Ali Engineer

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hakim, M. Lukman (2012) Konsep pendidikan feminisme perspektif Asghar Ali Engineer. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
M. Lukman Hakim_D01207086 ok.pdf
Download (8MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini ada tiga, pertama tentang konsep feminisme Asghar Ali Engineer, kedua mengaplikasikan konsep feminisme dalam ranah pendidikan, dan ketiga pendidikan transformatif, emansipatoris yang aplikatif terhadap kaum perempuan. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan library research atau penelitian berbasis kepustakaan. Dengan metode analisis content atau isi, analisa historis dan analisis deskriptif. Dengan penelitian berbasis kepustakaan, maka pengumpulan data dilakukan dengan mengadaptasi berbagai catatan yang relevan dengan tema pembahasan baik dari buku, artikel, majalah, surat kabar, prasasti, notulen rapat, catatan agenda, dan catatan-catatan lain clari media cetak maupun elektronik. Makna feminisme yaitu suatu kesadaran akan ketertindasan perempuan dan upaya aksi yang dilakukan guna merubah situsi ketertinclasan tersebut. Asghar Ali Engineer adalah seorang tokoh feminis Islam. Ia mempunyai kontruksi gagasan feminisme khas yang bisa diaplikasikan dalam berbagai konteks kehidupan sosial, termasuk dalam konteks pendidikan. Konsep feminisme Asghar Ali Engineer dilandasi oleh semangat keadilan dan pembebasan dalam agama. Dalam menghadirkan analisis teologis dan historis, metode interpretasi sosio-toelogisnya mampu mendekonstruksikan interpretasi-interpretasi mufassir-mufassir klasik-konservatif yang semena-mena terhadap perempuan dan mengekalkan hegemoni kekuasaan laki-laki. Pendidikan secara umum dipahami sebagai transformasi nilai-nilai intelektual, spiritual dan emosional. Selain sebagai transfonnasi, pendidikan menjadi sarana untuk memanusiakan manusia atau humanisasi. Dan indikator dari tercapainya proses humanisasi adalah keadilan dan kesetaraan. Manusia bebas menentukan pilihan-pilihan terbaik dan berkualitas dakun hidupnya, sesuai dengan ukurannya masing-masing tanpa dibatasi oleh jenis kelaminnya (emansipatoris). Salah satu indikator tercapainya Pendidikan yang kreatif, inovatif dan kompetitif adalah teraplikasikannya pendidikan yang transformatif dan emansipatoris sesuai dengan semangat ajaran Islam yang memerintahlcan manusia melakukan perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk yang positif.