Term majnun dalam al-Qur’an: pemaknaan dalam tradisi jahiliyah perspektif tafsir al-Qurthubi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khoirun, Nisaa' (2024) Term majnun dalam al-Qur’an: pemaknaan dalam tradisi jahiliyah perspektif tafsir al-Qurthubi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Khoirun Nisaa'_E93217110 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 October 2027.

Download (1MB)
[img] Text
Khoirun Nisaa'_E93217110.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjawab persoalan tentang majnu>n. Melihat sosiohistoris masyarakat arab jahiliyah dan masyarakat sekarang (khususnya Indonesia) yang berbeda, maka hal ini juga membuat perbedaan dalam memaknai lafadz majnu>n, untuk itu penulis akan menjabarkan dan melakukan studi kritis mengenai lafadz majnu>n dengan perspektif tafsir. Oleh sebab itu perlu beberapa rumusan masalah yang bisa menjadi solusi untuk mendapatkan jawaban dari hadis tersebut. Pertama, Bagaimana makna majnu>n dalam Al-Qur’an. Kedua, Bagaimana makna majnu>n dalam tradisi masyarakat arab Jahiliyah. Ketiga, Bagaimana makna majnu>n dalam penafsiran kitab tafsir Al-Qurthubi. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dan termasuk dalam penelitian kepustakaan, artinya sumber datanya adalah literatur-literatur berbahasa Indonesia dan Arab yang berkaitan, serta dokumen-dokumen lain yang mendukung pokok-pokok penelitian. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Majnu>n dalam al-Qur’an terdapat pada 11 ayat, majnu>n berarti gila, namun gila tidak hanya diwakili oleh kata majnu>n. Dalam Al-Qur’an terdapat lafadz lain yang juga bermakna gila, diantaranya adalah Maftun, Jinnah, al-Mass, Su', dan Su'ur. Makna majnu>n di dalam al-Qur’an umunya adalah sebuah ejekan yang ditujukan kepada para nabi dan rasul. Majnu>n bisa didefinisikan sebagai seseorang yang tertutup pikirannya atau yang dirasuki jin, sehingga tidak normal, ganjil, tidak wajar, aneh menurut pandangan umumnya manusia. 2. Dalam tradisi masyarakat arab jahiliyah, majnu>n memiliki makna yang berbeda dengan apa yang disematkan kepada para nabi dan rasul. Majnu>n memiliki makna yang agung bagi masyarakat jahiliyah, sebuah sanjungan dan penghormatan terhadap orang yang dijuluki dengan majnu>n karena membawa nama baik bagi kabilahnya, julukan majnu>n diberikan kepada para penyair, tukang tenung (peramal), dan peyihir. Sedangkan makna majnu>n dan ditujukan kepada para nabi dan rasul, khususnya Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah ejekan dan cacian untuk melemahkan dakwah Nabi SAW. Hal tersebut terjadi karena masyarakat arab jahiliyah dan bersifat objektif. 3. Dalam tafsir Al-Qurthubi majnu>n memiliki makna gila, yang merupakan cacian orang kafir Quraisy terhadap para nabi dan rasul. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kedengkian dan iri hati terhadap dakwah para nabi dan rasul yang dianggap merubah tradisi nenek moyang mereka. Cacian itu dilakukan terus menerus disetiap generasi suatu kaum yang terdapat utusan Allah SWT yaitu para nabi dan rasul, sebagai bentuk penolakan dan penghalangan terhadap dakwah para nabi dan rasul.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Khoirun, Nisaa'khoirunnisaa1114@gmail.comE93217110
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyarofah, Musyarofahe.musyarofah@yahoo.co.id2014067102
Subjects: Bahasa Arab
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Sejarah > Sejarah Islam
Keywords: Majnun; al-Qurthubi; jahiliyah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Mohammad Ridwan
Date Deposited: 17 Oct 2024 04:17
Last Modified: 17 Oct 2024 04:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74102

Actions (login required)

View Item View Item