This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fanny, Syahti (2017) Dzikir Fida’ dalam Tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah Bulurejo Diwek Jombang dan urgensinya dalam suluk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Syahti Fanny_E01212036 OK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Syahti Fanny_E01212036 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2027. Download (1MB) |
Abstract
Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah menyifati ulil albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniyah, namun juga qalbiyah. Imam Nawawi menyatakan bahwa yang afdhal adalah dilakukan bersamaan di lisan dan di hati. Jika harus salah satunya, maka dzikir hatilah yang lebih di utama. Dzikir Fida’ dalam Tarekat Shadhiliyah diwajibkan. Dzikir Fida’ guna menebus, membebaskan, melepaskan, menyelamatkan dan mengamankan diri dari api neraka. Dzikir Fida’ dalam tarekat Shadhiliyah Al Mas’udiyah yaitu membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 100.000 kali. Dzikir Fida’ bisa dilaksanakan untuk sendiri atau untuk orang lain, setelah Fida’ untuk diri sendiri sudah selesai boleh niat fida’untuk orang lain,terutama untuk orang tua yang sudah meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan urgensi dzikir Fida’ dalam tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah terhadap suluk seorang murid. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, peneliti mencoba memaparkan hasil penelitian dengan cara mendeskripsikan gambaran umum terkait data dan temuan penelitian. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa, pertama karena dalam tarekat Syadziliyah al-Mas'udiyyah, hizb tidak termasuk dzikir wajib. Bahkan Mursyid tarekat Syadziliyah al Mas’udiyah, melarang murid-muridnya membaca hizb-hizb, kecuali hizb Rasul. Hizb Rasul ini yangg juga diamalkan oleh Abah Mas’ud bin Toha selanjutnya diijazahkan kepada muridnya yaitu Mursyid tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah. Namun demikian, membaca hizb Rasul ini tidak wajib, tetapi boleh diamalkan. Kedua, dzikir Fida' sangat penting sekali dalam tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah. Selain banyak Hadis yg menerangkan keutamaan membaca surat Al Ikhlas, dzikir Fida’ juga untuk memasukkan Allah di dalam hati kita, dan bertujuan mengeluarkan segala sesuatu selain Allah dari hati. Tujuannya agar diberi karunia ikhlas oleh Allah, minallah (dari Allah), ilallah (kpd Allah, Allah sebagai tujuan), billah (dg pertolongan Allah) fillah (di jalan Allah), lillah (karena Allah). Intinya ikhlas adalah mensatukan Allah dalam segala hal dan keadaan. Dzikir Fida’ dalam Tarekat Shadhiliyah diwajibkan. Dzikir Fida’ guna menebus, membebaskan, melepaskan, menyelamatkan dan mengamankan diri dari api neraka.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aliran dan Sekte Filsafat > Filsafat Agama |
||||||||
Keywords: | Dzikir Fida’; Suluk; Tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Agama | ||||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 17 Oct 2024 03:02 | ||||||||
Last Modified: | 17 Oct 2024 03:02 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74116 |
Actions (login required)
View Item |