This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Salsabilah, Azka (2023) Analisis hukum pisana islam terhadap implementasi pasal 85 juncto pasal 9 undang-undang no.45 tahun 2009 tentang penggunaan pukat hatimau (trawl): studi Kasus di Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Azka Salsabilah_C03217005 OK.pdf Download (740kB) |
|
Text
Azka Salsabilah_C03217005 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 25 November 2027. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam 2 (dua) rumusan masalah yaitu: Bagaimana penggunaan pukat harimau menurut pasal 85 juncto pasal 9 undang-undang no.45 tahun 2009 di kabupaten Gresik, serta Bagaimana tindakan polisi air dalam sperpektif hukum pidana islam terhadap penggunaan pukat harimau di kabupaten Gresik.
Hasil penelitian ini menghasilkan 2 (dua) kesimpulan sebagai berikut: pertama Jaring Pukat harimau (Trawl) pada pasal 85 JUNCTO pasal 9 undang-undang No.45 tahun 2009 di kabupaten Gresik memang dilarang sejak dulu namun semakin banyak masyarakat yang menggunakan dikarenakan alat tangkap tersebut terbilang murah untuk pembuatanya dan alat tangkap tersebut tidak terlalu terpengaruh oleh musim ataupun keadaan alam, Dalam pandangan hukum pidana Islam pemakaian jaring pukat harimau (trawl) dihukum ta’zir. Ta’zir dalam konteks Indonesia hukumnya berupa pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 2000.000.000 (dua miliar rupiah) (pasal 85 undang-undang nomer 45 tahun 2009 tentang perikanan). Pihak terkait ataupun dinas hanya memikirkan nelayan kecil namun tidak memikirkan nelayan besar sedangkan dibalik nelayan besar juga banyak nelayan kecil atau ABK nelayan besar yang menangis karena tidak ada penghasilan dikarenakan tidak bisa beroprasi lagi karena alamnya yang sudah sangat-sangat rusak namun nelayan pukat harimau mengelak dari kenyataan dan mementingkan ego tanpa mementingkan jangka panjang. Semoga ada upaya untuk tidak menggunakan alat yang merusak alam dengan jangka Panjang Selain itu Instansi dan Dinas teruntuk lebih tegas dalam menetapkan kebijakan hukum tentang pemakaian pukat harimau (jaring trawl) dan alat-alat lebih memaksimalkan sosialisasi alat-alat tangkap ikan yang ramah lingkungan sebagai solusi atas pemakaian alat tangkap ilegal secara masif.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bahasa Indonesia Hukum > Hukum Pidana Islam Perlindungan Konsumen |
||||||||
Keywords: | Pukat Haimau; Nelayan; | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Azka Salsabilah | ||||||||
Date Deposited: | 25 Nov 2024 07:53 | ||||||||
Last Modified: | 25 Nov 2024 07:53 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74430 |
Actions (login required)
View Item |