This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wulansari, Miftakhul (2023) Tafsir ayat gender dalam al-Quran: studi kontekstualisasi Hermeneutika Tauhidi Amina Wadud. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Miftakhul Wulansari_E93217073 full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 December 2027. Download (1MB) |
|
Text
Miftakhul Wulansari_E93217073.pdf Download (3MB) |
Abstract
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh dua hal, pertama, pembacaan teks keagamaan yang seksis dalam menafsirkan ayat-ayat perempuan pada penafsiran tradisionalis. Kedua, munculnya feminis muslim kontemporer, salah satunya Amina Wadud yang menawarkan hermeneutika tauh}i>di> dalam upaya merekontruksi penafsiran teks al-Quran yang bias gender, sehingga dapat merespon tafsir al-Quran bias gender menjadi teks yang berkeadilan. Pokok permasalahan yang dibahas pada skripsi ini adalah bagaimana ayat gender dalam al-Quran, bagaimana kontruksi teori hermeneutika tauh}i>di> Amina Wadud dan pengaplikasiaanya pada ayat-ayat al-Quran berbasis gender. Dengan fokus pembahasan mengenai penciptaan manusia (Qs. an-Nisa’: 1), nusyuz (Qs. an-Nisa’: 34), saksi (Qs. al-Baqarah: 282), merawat anak (Qs. al-Baqarah: 233), dan poligami (Qs. an-Nisa’: 3). Skripsi ini menggunakan model penelitian kualitatif melalui pendekatan interdisipliner dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research), yakni dengan menganalisis buku Quran and Woman lalu mendeskripsikan teori hermeneutika tauh}i>di> Amina Wadud dan mengungkap makna atas penafsiran ayat-ayat al-Quran bias gender dalam penafsiran klasik, serta didukung oleh literatur-literatur lainnya seperti skripsi, artikel, jurnal yang membahas mengenai gender. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, al-Quran turun untuk merespon kondisi sosial, tak terkecuali yang berkenaan dengan gender. Seperti halnya ayat tentang penciptaan manusia (Qs. an-Nisa’: 1), nusyuz (Qs. an-Nisa’: 34), saksi (Qs. al-Baqarah: 282), merawat anak (Qs. al-Baqarah: 233), dan poligami (Qs. anNisa’: 3). Kedua, Wadud mencoba menggerus ketidakadilan pada perempuan dengan menggunakan hermeneutika tauh}i>di>, yakni dengan menetapkan basis pedoman moral yang universal. Pengaplikasian pada ayat-ayat al-Quran berbasis gender, Amina Wadud menafsirkannya dengan melihat pengalaman perempuan, sehingga pada persoalan merawat anak, pekerjaan domestik bukan hanya menjadi pekerjaan seorang istri setelah menikah, melainkan pekerjaan bersama (suami dan istri), dalam kontekstualisasinya di Indonesia, juga sudah banyak kita jumpai perempuan yang aktif di ruang publik hal tersebut dalam kita lihat dari berbagai aspek, baik politik, ekonomi, sosial, dan pernikahan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Gender Al Qur'an Teologi |
||||||||
Keywords: | Al-Quran; gender; Hermeneutika Tauhidi; Amina Wadud | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | MIFTAKHUL WULANSARI | ||||||||
Date Deposited: | 30 Dec 2024 02:38 | ||||||||
Last Modified: | 30 Dec 2024 02:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/74825 |
Actions (login required)
View Item |