This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mukhibat, Mukhibat (2012) THE ROLE AND CHALLENGES ISLAMIC EDUCATION FOR RESHAPING THE NATION CHARACTER. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.
|
Text
Buku 6 Fix_22.pdf Download (459kB) | Preview |
Abstract
Pendidikan karakter telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan nasional dan menjadi salah satu langkah menyembuhkan penyakit sosial. Kebijakan ini, secara tidak langsung memunculkan anggapan ketidakpercayaan terhadap peran pendidikan Islam untuk mencegah adanya berbagai penyakit sosial. Pendidikan Islam belum dianggap menjadi sumber nilai dalam membentuk karakter bangsa dan ini menempatkan pendidikan Islam dalam posisi yang kurang menguntungkan. Pertanyaannya, apakah ada yang salah dalam praktek pendidikan Islam selama ini. Masuknya ranah pendidikan Islam dalam pemerintahan (publik) seharusnya menciptakan harapan baru bagi umat Islam untuk lebih mewarnai nilai-nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selain sebagai sarana tafaqquh fi al-din juga sebagai tarbiyatul khuluq bangsa Indonesia. Kondisi objektif terlihat pada berbagai data hasil penelitian, seperti yang kemukakan oleh (Muhaimin 2005, Nurdin, 2008, Tasman Hamami, 2007, Bambang Muttaqin, 2012) proses pembelajaran agama Islam belum dilaksanakan secara optimal, sehingga peran pendidikan Islam sebagai tarbiyatul khuluq belum dapat dicapai. Hal ini disebabkan: 1) Pendidikan agama Islam selama ini dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 2) materi PAI yang lebih banyak bersifat teori, terpisah-pisah, terisolasi atau kurang terkait dengan mata pelajaran lain, 3) model pembelajarannya bersifat konvensional. Dilema semacam ini menjadi contoh yang memperlihatkan betapa entitas pendidikan Islam tidak lagi mampu membentuk manusia berkarakter. Pengkajian kembali pelaksanaan pembelajaran pendidikan Islam di lembaga pendidikan Islam, semakin mendesak apabila dikaitkan dengan kenyataan-kenyataan di atas. Kebijakan adanya pendidikan karakter memberikan peluang dan sekaligus tantangan bagi guru-guru pendidikan Islam untuk lebih memutakhirkan pembelajarannya sesuai dengan tuntutan perkembangan dan melakukan reorientasi visi dan misi pendidikan Islam baik sebagai lembaga dakwah, lembaga akademik-ilmiah, maupun sebagai penyedia tenaga profesional. Salah satu bentuk pemutakhiran pembelajaran adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter Islam dalam semua materi pendidikan. Namun Integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan tidak boleh berhenti pada tataran metafisis-filosofis tetapi harus dilanjut pada pada tahap teoritisasi dengan melakukan kegiatan memformulasikan lebih lanjut istilah-istilah pendidikan Islam (tilâwah, ta’lîm’, tarbiyah, ta’dîb, tazkiyah dan tadlrîb) menjadi teori-teori pendidikan yang empirik dan rasional. Integrasi dengan model ini dapat memberi gambaran yang utuh tentang nilai-nilai Islam dalam karakter bangsa. Barangkali inilah yang paling esensial di lakukan para ahli pendidikan Islam, perguruan tinggi Islam untuk melakukan integrasi dan kontekstualisasi tarbiyatul khuluq dalam pembentukan karakter bangsa.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Pendidikan Islam Pendidikan > Pendidikan - Karakter |
||||||
Keywords: | Nilai; moral; pendidikan karakter; pendidikan Islam | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Conference | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 01 Aug 2016 03:44 | ||||||
Last Modified: | 01 Aug 2016 03:44 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7516 |
Actions (login required)
View Item |