This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rosyadi, Imron (2012) MATLAK GLOBAL DAN REGIONAL : STUDI TENTANG KEBERLAKUAN RUKYAT MENURUT FIKIH DAN ASTRONOMI. In: Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) XII, 5 – 8 November 2012, Surabaya – Indonesia.
|
Text
Buku 6 Fix_2.pdf Download (529kB) | Preview |
Abstract
Hilal merupakan salah satu bentuk dari perubahan gejala alam yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam menentukan waktu ibadah yang pelaksanaannya berdasarkan penanggalan hijriah. Penentuan tersebut sering menimbulkan polemik dan perbedaan yang selalu aktual karena muncul setiap tahun dan menarik untuk didiskusikan. Berbagai problem yang muncul dalam penentuan awal bulan hijriah khususnya awal bulan Ramadan dan Syawal adalah tentang matlak yang kemudian muncul istilah matlak global dan matlak regional. Untuk merespon problem tersebut, penulis melakukan penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan kajian fikih dan astronomi yang penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana matlak menurut fikih?, 2. Bagaimana matlak menurut astronomi?, 3. Bagaimana implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah menurut fikih dan astronomi dalam perspektif interkoneksi?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui matlak menurut fikih dan astronomi, serta implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah dalam perspektif interkoneksi. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang pengumpulan datanya dilakukan dengan mengkaji buku-buku, teks al-Quran, teks Hadis dan pendapat para ulama yang berkaitan dengan rukyat dan keberlakuannya. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif (deskriptif analitis). Data teks dan data yang dikonstruksi oleh para ulama, dianalisis dari perspektif fikih dengan pendekatan normatif (mengkaji pendapat para ulama dengan sumber-sumber yang otoritatif yaitu al-Quran dan Hadis) dan astronomi (mengkaji keterjangkauan rukyatul hilal dalam batasan geografis) dengan pendekatan garis tanggal hijriah dalam perspektif interkoneksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ulama berbeda pendapat dalam menilai keberlakuan hasil rukyat sehingga membentuk terminologi rukyat global dan rukyat regional. Sedangkan menurut astronomi, matlak merupakan sesuatu yang secara aksiomatik disepakati bahwa sistem bumi-bulan-matahari tidak memungkinkan bumi dijadikan satu matlak. Adapun implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah menurut fikih dan astronomi dalam perspektif interkoneksi, berdampak pada pemberlakuan hasil rukyat dalam batasan geografis yang dibatasi oleh garis tanggal yang dibuat berdasarkan kriteria visibilitas hilal. Matlak menurut fikih didasarkan pada Hadis Kuraib yang menginformasikan perbedaan memulai puasa Ramadan antara Muawiyah (Damaskus) dan Ibnu Abbas (Madinah) adalah sahih. Keberadaan informasi Hadis ini didukung oleh analisis data astronomis konjungsi menjelang Ramadan (Damaskus dan Madinah) yang mengkonfirmasikan awal Ramadan jatuh pada hari Jum’at pada tahun 45 H di Damaskus yang bertepatan dengan tanggal 14-11-665 dan hari Sabtu tanggal 15-11-665 di Madinah. Tawaran matlak regional fi> wila>yatul h}ukmi merupakan sesuatu yang logis mengingat ulil amri sebagai pemersatu umat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hisab dan Rukyah | ||||||
Keywords: | Matlak; Fikih; Astronomi | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Conference | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 02 Aug 2016 03:56 | ||||||
Last Modified: | 02 Aug 2016 03:56 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7545 |
Actions (login required)
View Item |