Menalar identitas harut dan marut: studi analisis penafsiran al-Thaʿlabi terhadap ayat kisah dalam al-Kashf wa al-Bayan ʿan Tafsir al-Qur’an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abdullah, Ahmad Fariza (2025) Menalar identitas harut dan marut: studi analisis penafsiran al-Thaʿlabi terhadap ayat kisah dalam al-Kashf wa al-Bayan ʿan Tafsir al-Qur’an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ahmad Fariza Abdullah_07020321030 full.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 January 2028.

Download (3MB)
[img] Text
Ahmad Fariza Abdullah_07020321030.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri dan menganalisis penafsiran al-Tha‘labī dalam al-Kashf wa al-Bayān tentang identitas Hārūt dan Mārūt. Kompleksitas narasi Hārūt dan Mārūt memicu pergulatan akademis hebat di antara para sarjana tafsir. Betapapun klasifikasi identitas Hārūt dan Mārūt sebagai malaikat patut dipertanyakan. Ini karena terdapat ayat –yakni surah al-Baqarah [2]: 102— dan riwayat kisah yang menyatakan bahwa Hārūt dan Mārūt melakukan sekelumit perbuatan dosa (ma‘ṣīyah), seperti mengajarkan sihir, sementara malaikat identik dengan karakteristiknya yang suci dari segala dosa. Lebih lanjut, para sarjana tafsir memiliki pendapat yang berbeda soal identitas Hārūt dan Mārūt, ada yang (tetap) menganggapnya sebagai malaikat dengan menafsirkan surah al-Baqarah [2]: 102 secara literal, ada yang menganggapnya sebagai dua raja, dua laki-laki fasik lagi lalim, serta ada pula yang menganggapnya sebagai sosok setan. Kendati demikian, tanda tanya besar tentang identitas Hārūt dan Mārūt ini hingga sekarang masih belum menjumpai jawaban dengan disertai alasan dan bukti yang logis. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kualitatif yang berbasis studi kepustakaan (library research). Berikutnya, penelitian ini termasuk dalam model penelitian tokoh dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Penelitian ini meminjam paradigma teori reader-response milik Wolfgang Iser dan paradigma teori hermeneutika al-Tha‘labī ala Walid Saleh. Hasil penelitian ini menunjukkan temuan-temuan penting. Pertama, Hārūt dan Mārūt setelah melakukan perbuatan dosa (ma‘ṣīyah) dan mendapatkan kutukan (azab) dari Allah, sekarang menyandang status identitas sebagai bagian dari golongan jin (kāna min al-jinn), sebagaimana kasus Iblis. Kedua, pernyataan al-Tha‘labī soal analogi kemiripan nasib Hārūt dan Mārūt dengan Iblis disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kisah yang tergolong sangat mirip, pengaruh pola hermeneutika al-Tha‘labī yang berbasis logis-historis (logical-historical based), dan kemiripan struktur ayat Hārūt dan Mārūt dengan ayat tentang kedurhakaan Iblis. Dengan demikian, penafsiran al-Tha‘labī tentang identitas Hārūt dan Mārūt diharapkan dapat membawa angin segar, sekaligus mengetengahi perdebatan panjang para sarjana tafsir. Hal ini karena adanya alasan dan bukti logis-historis sebagai batu pijakan dari argumen, meski alasan tersebut bercampur dengan riwayat isrā’īlīyāt sebagai pendukungnya, yang oleh ulama belakangan dinilai lemah keautentikannya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abdullah, Ahmad Farizaabdullahfariz1902@gmail.com07020321030
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIwanebel, Fejrian Yazdajirdiwanebel@uinsa.ac.id2004039001
Subjects: Agama
Teologi
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Harut dan marut; tasir al-Thaʿlabi; tafsir al-Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Ahmad Fariza Abdullah
Date Deposited: 20 Jan 2025 02:25
Last Modified: 20 Jan 2025 02:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/76035

Actions (login required)

View Item View Item