Penanganan anak penyandang autisme melalui bimbingan penyuluhan (konseling): studi kasus di SLB Autisme Harapan Aisyah Mojokerto Tahun Ajaran 2006/2007

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mashfiyah, Zumrotul (2007) Penanganan anak penyandang autisme melalui bimbingan penyuluhan (konseling): studi kasus di SLB Autisme Harapan Aisyah Mojokerto Tahun Ajaran 2006/2007. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
D03303009 Zumrotul Mashfiyah 2007 ok.pdf

Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian di SLBA Harapan Aisyah Mojokerto yang diberi judul Penanganan Anak Penyandang Autisme melalui bimbingan dan penyuluhan. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode deskripsi yang cara berfikir deduktif ke induktif yaitu tentang latar belakang responden sebelum diberikan terapi dalam prilaku anak penyandang autisme. Hasil penelitian menyebutkan bahwa dalam menangani anak penyandang autisme melalui bimbingan dan penyuluhan, merupakan suatu hal yang tidak mudah. Perlu adanya ketelatenan, kesabaran dalam menghadapi anak autisme. Dalam penanganan perioritas paling utama yang harus ditekankan, adalah dengan memperketat dan menggembleng anak dengan berbagai terapi. Karena dalam terapi akan membantu anak untuk meraih tahap penyembuhan. Dan seorang konselor juga harus dapat memberikan motivasi pada bakat/minat anak autisme, karena anak penyandang autisme sebenarnya mempunyai kelebihan tersendiri, untuk itu seorang konselor harus dapat memahami akan karakteristik anak autisme, sehingga nantinya dapat memotivasi akan kreasi dari anak penyandang autisme. Karena prilaku yang menyimpang memang sering terjadi pada diri anak. Begitu juga dalam keseharian setiap manusia pasti ada piskis yang kadang membuat seorang menjadi jenuh, males, kurang semangat. Terutama pada anak penyandang autisme, dalam keseharian anak, sering labil, kadang tidak tantrum (emosi) kadang tantrum (emosi), untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi seorang konselor, yakni memperbaiki prilaku anak yang bermasalah. Adapun pendekatan yang diambil seorang konselor adalah mendekatkan anak pada proses berbagai terapi dan seorang konselor tentunya harus mentaati tata tertib dalam penanganan anak penyandang autisme, semisal memperketat diet makanan, agar anak tidak tantrum, dan mentrapi anak dengan super ketat. Setelah dianalisis, ternyata untuk mengatisipasi berjalannya terapi dalam penanganan anak penyandang autisme, seorang konselor harus mampu mendeteksi gerak-gerik dalam tingkah laku anak. Dengan seiringnya penanganan, anak akan terbiasa berprilaku yang baik dan menggurangi prilaku-prilaku yang tak wajar.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mashfiyah, ZumrotulUNSPECIFIEDD03303009
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorBawani, ImamUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Bimbingan Penyuluhan
Bimbingan Konseling
Keywords: Penyandang autisme; bimbingan penyuluhan; konseling
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 24 Jan 2025 02:36
Last Modified: 24 Jan 2025 02:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/77009

Actions (login required)

View Item View Item