UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI IMAN KEPADA RASUL MELALUI METODE PBL DI SMK WACHID HASYIM SURABAYA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maslichatin, Maslichatin (2022) UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI IMAN KEPADA RASUL MELALUI METODE PBL DI SMK WACHID HASYIM SURABAYA. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
LKPT106 Maslichatin.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar materi iman kepada Rasul melalui metode problem based learning. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyak guru yang mengajar namun metode yang digunakan kurang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa bosan dan lebih memilih untuk berbicara sendiri dengan teman sebangkunya,dan terlebih lagi hasil pembelajaran yang kurang dalam mata pelajaran khususnya materi iman kepada Rasul karena Kegiatan didalam kelas bersifat sangat pasif karena guru hanya menerangkan kemudian dilanjut mengerjakan soal di buku paket atau LKS (Lembar Kerja Siswa) Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara luring. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK WACHID HASYIM SURABAYA. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pendidikan agama islam khususnya materi iman kepada Rasul Allah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah problem based learning, sedangkan teknik analisis data digunakan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar pendidikan agama Islam khususnya materi iman kepada Rasul Allah. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang meningkat pada setiap siklusnya. Peningkatan dari pra tindakan ke Siklus I sebesar 40,1% dan dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan sebesar 46,65%. Sedangkan pada Siklus III mengalami peningkatan sebesar 49,8%. Anak yang berada pada kriteria Berkembang Sangat Baik sebelum tindakan/pra tindakan sebesar 6,6%, pada Siklus I sebesar 46,7%, dan pada Siklus II sebesar 93,35%. Sedangkan pada siklus III sebesar 95,5 %. Adapun keberhasilan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode problem based learning yang awalnya guru memberikan suatu masalah dan di pecahkan bersama-sama dengan cara mengkomunikasikan antara peserta didik dengan sesama peserta didik melalui diskusi dan antara peserta didik dengan guru.