UPAYA MENERAPKAN SIKAP PRILAKU TERPUJI DENGAN MENINGKATKAN MINAT GEMAR MEMBACA SESUAI SYARIAT ISLAM DENGAN METODE MESTERY SHAKE GLASS DI KELAS IV SD NEGERI 023 LONG IKIS KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fajr, Bahrial (2022) UPAYA MENERAPKAN SIKAP PRILAKU TERPUJI DENGAN MENINGKATKAN MINAT GEMAR MEMBACA SESUAI SYARIAT ISLAM DENGAN METODE MESTERY SHAKE GLASS DI KELAS IV SD NEGERI 023 LONG IKIS KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
LKPT148 Bahrial Fajr.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV SDN 023 Long Ikis. Hal ini dikarenakan kurangnya memvariasikan model belajar Pendidikan Agama Islam sehingga membuat siswa bosan dalam belajar dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Adapun salah satu model pembelajaran yang membuat cara belajar siswa aktif yaitu model discovery learning. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi (Gemar Membaca) Siswa Kelas IV SDN 023 Long Ikis”? tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV dengan diterapkannya model discovery learning pada materi iman kepada Allah (asmaul husna) dalam proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Kelas IV SDN 023 Long Ikis yang berjumlah 10 Peserta dan objek dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Manfaat Gemar Membaca . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes awal keaktifan belajar siswa dengan hasil belajar siswa yang berkisar 50%-60% dan masih banyak siswa yang hasil belajar pendidikan agama Islamnya belum mencapai nilai KKM yaitu 75 Pada saat pembelajaran sedang berlangsung kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan tes dan observasi awal yang dilakukan peneliti, pada tes awal persentase ketuntasa