Pemikiran KH. Imron Chamzah dan implementasinya terhadap perkembangan sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al-Isma'iliyah Ngelom Taman Sepanjang Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'diyah, Risqiyatus (2007) Pemikiran KH. Imron Chamzah dan implementasinya terhadap perkembangan sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al-Isma'iliyah Ngelom Taman Sepanjang Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
D01301121 Ahmad Ainul Yaqin 2007 OK.pdf
Download (5MB)

Abstract

Skripsi ini meneliti masalah: (I) Bagaimana pemikiran yang dikembangkan oleh KH. Imron Chamzah di pesantren al-Isma'iliyah, (2) Bagaimana pemikiran pendidikan yang dikembangkan, kemudian (3) Bagaimanakah implementasi pemikiran pendidikan yang terjadi di pondok pesantren al-Isma'iliyah. Untuk mengetahui masalah tersebut, peneliti menggunakan life history dikarenakan orang yang menjadi subyek penelitian sudah meninggal. Dalam rangka mengkaji rumusan masalah penelitian di atas, peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Tahap-tahap penelitian meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di pesantren al- lsma'iliyah Desa Ngelom Sepanjang Taman Sidoarjo. Sesuai dengan permasalah ini, peneliti menggunakan informan terpercaya, seperti isteri, kerabat, santri, dan rekan kerja KH. Imron Chamzah. KH. lmron Chamzah adalah seorang da'i sekaligus pengasuh pada pesantren al- Isma'iliyah yang menjabat sebagai Ra'is Syuriyyah PBNU yang berasal dari Ngelom Sepanjang Sidoarjo. Beliau juga merupakan figur tokoh agama yang mampu mengaktualisasikan pemikirannya dalam mendidik. Aktivitas beliau selain menjadi pengasuh pada lembaga pendidikan pesantren, juga berceramah dalam bentuk pengajian di berbagai daerah di Jawa Timur. Dal am penelitian ini disimpulkan bahwa: ( 1) Pemikiran KH. Imron Chamzah dalam perkembangan kehidupan santrinya sangatlah berpengaruh besar dalam menerapkan pemikirannya yang prospektif, (2) Pemikiran KH. Imron Chamzah sangat sistematis dimulai dari membentuk lembaga pendidikan pesantren, kemudian mcncetak santri yang profesional dengan membawa misi besamya yaitu "Santri yang intelektual" atau "intelektual santri", (3) Pesantren Isma'iliyah yang sampai saat ini masih berdiri kokoh dengan jumlah santri kurang lebih l 13 orang, membuktikan bahwa gagasan dan pemikirannya masih dianggap relevan dan dipertahankan oleh para penerusnya. Selanjutnya, penelitian ini hanya menjawab seputar bagaimana implementasi pemikiran K.H. lmron Chamzah pada sistem pendidikan yang ada di pesantren lsma'iliyah belum mengaitkan secara umum tentang keberhasilannya pada masyarakat dan semoga dapat dijadikan topik penelitian selanjutnya.