Studi komparasi fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia terhadap aborsi korban pemerkosaan perspektif (Qirᾱah Mubᾱdalah)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mughni, Muhammad Syafiq (2025) Studi komparasi fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia terhadap aborsi korban pemerkosaan perspektif (Qirᾱah Mubᾱdalah). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Syafiq Mughni_05020121075.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Muhammad Syafiq Mughni_05020121075_Full.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 February 2028.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Studi Komparasi Pandangan Majelis Ulama Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia Terhadap Aborsi Korban Pemerkosaan Prespektif Qirāah Mubādalah”. Merupakan penelitian untuk menjawab rumusan masalah Bagaimana perbedaan pandangan/fatwa Majelis Ulama Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia terhadap aborsi korban pemerkosaan dan Bagaimana prespektif Qirᾱah mubᾱdalah terhadap perbedaan pandangan/fatwa terhadap aborsi korban pemerkosaan? Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan studi pustaka. Berdasarkan teknik pengumpulan bahan hukum, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kajian kepustakaan (library research). Teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah deskriptif-komparatif. Adapun hasil penelitian ini bahwa fatwa majelis ulama Indonesia dan fatwa kongres ulama perempuan Indonesia tentang aborsi korban pemerkosaan menciptakan kerangka regulasi yang di dalamnya mengatur bagaimana praktik aborsi, terutama bagi korban pemerkosaan. Meskipun fatwa tersebut membolehkan praktik aborsi bagi korban pemerkosaan, tetapi dalam kedua fatwa tersebut juga disertai dengan syarat-syarat yang ketat guna menjaga keseimbangan dan keadilan baik bagi pelaku aborsi dan juga janin yang berada dalam kandungannya. Seperti halnya fatwa dari majelis ulama Indonesia No. 1 tahun 2000 yang menyebutkan bahwasannya aborsi boleh dilakukan ketika usia janin yang berada dalam kandungannya tersebut tidak melebihi 40 hari atau sebelum janin tersebut ditiupkan ruh. Adapun aborsi yang dilakukan setelah janin ditiupkan ruh maka hukumnya haram, kecuali jika alasan medis, seperti untuk menyelamatkan nyawa sang ibu. Dan juga aborsi harus dilakukan dengan cara medis (legal). Pada penelitian yang dilakukan peneliti dalam studi komparasi Majelis Ulama Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan terhadap Aborsi korban Pemerkosaan Perspektif Qirᾱah mubᾱdalah ini kiranya cukup baik guna melihat keilmuan dalam kajian yang membahas praktik Aborsi yang dilakukan korban pemerkosaan dengan lebih mendetail dan komprehensif. Harapannya adalah agar masyarakat, dan para pelaku praktik aborsi, dapat mempertimbangkan aspek-aspek hukum secara menyeluruh yanpa hanya memandang dari satu sudut pandang saja. Pentingnya untuk mengedukasi dan mengarahkan praktik aborsi tersebut agar dilakukan dengan bantuan medis atau sesuai dengan sop yang berlaku dibidang medis juga perlu untuk diperhatikan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mughni, Muhammad Syafiqsmughni73@gmail.com05020121075
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSholihudin, Moh.--2025077701
Subjects: Aborsi
Aborsi

Fatwa
Perkawinan
Keywords: MUI; aborsi; korban pemerkosaan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Muhammad syafiq Mughni
Date Deposited: 25 Feb 2025 05:40
Last Modified: 25 Feb 2025 05:40
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/77732

Actions (login required)

View Item View Item