Konsep penyucian jiwa dalam perspektif Abu Sangkan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wiyanti, Choirin Soffa (2008) Konsep penyucian jiwa dalam perspektif Abu Sangkan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E01303054_Choirin Soffa Wiyanti_2008 ok.pdf
Download (12MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan yang membahas masalah penyucian jiwa dalam perpektif Abu Sangkan. Data penelitian ini dihimpun melalui kajian kepustakaan, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara teratur seluruh konsep tokoh yang dalam ini adalah Abu Sangkan tentang penyucian jiwa. Sementara metode analisis historis digunakan untuk melihat pada sisi pemik:iran Abu Sangkan yang ditempatkan sebagai instrument pendekatan metodologis. Metode ini menjadi suatu keniscayaan karena untuk melihat pemikiran seorang tokoh maka kita harus melihat dari sisi historis yang melatarbelakngi munculnya permkiran penyucian jiwa pada Aou Sangkan. Hasil penelitiaa menyimpulkan bahwa konsep penyucian jiwa adalah suatu usaha untuk menyingkap tabir (hijab) kegelapan yang membatasi diri dengan Tuhan. Penyucian jiwa bertujuan untuk memperoleh akhlaq yang baik kepada Allah dan manusia serta terpeliharanya anggota badan senantiasa dalam batas-batas syari'at Allah SWT. Adapun raetode penyucian jiwa dalam islam terdapat 3 tahapan yaitu : Takhalli, tahalli dan Tajalli, begitu juga dengan metode penyucian jiwa Abu Sangkan dalam tahapan takhalli yaitu dengan membersihkan diri dari sifat-sifat tercela (negatif), dalam tahapan tahalli yaitu dengan dzikir, dzikir kepada Allah adalah ingat kepada asma, dzat, sifat, clan afal-Nya, serta konsekuensinya harus menerima kemauan Allah SWT. Seperti apa yang telah diperintahkan di dalam syari'at-Nya. Metode Dzikir yang dikembangkan oleh Abu Sangkan yaitu dengan kesadaran diri (aku) melalui latihan kesadaran ihsan I, II, III, dalam tahapan tajalli yaitu dengan hilangnya hijab dari sifat-sifat kebasyariaaan.