Kwalitas hadist tentang dzikir menjelang tidur dalam Sunan Ibnu Majah nomor Indeks 926

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jamilah, Shofhatul (2008) Kwalitas hadist tentang dzikir menjelang tidur dalam Sunan Ibnu Majah nomor Indeks 926. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03304025_Shofhatul jamilah_2008 ok.pdf
Download (15MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan unt uk menjawab permasalahn mengenai bagaiman kualitas sanad dan matan hadits serta nilai kehujjahan hadits tentang dzikir menjelang tidur dalam Sunan Ibnu Majah No. lndeks 926. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian literer (library research). Jadi, pengumpulan data diperoleh dengan meneliti kitab Sunan Ibnu Majah dan dibantu dengan kit ab standar lainnya, kemudian dianalisa dengan mengunakan metode tekhtij, f'tibiir, kritik sanad dan kritik matan. Adapun hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas hadits tentang dzikir rnenjelang tidur yang dipublikasikan oleh Ibnu Majah dengan jalur Abu Kuraib, Abu Yahya al-Taimiy, 'Atha' bin Saib, Saib bin Malik, 'Abd Allah bin 'Amr yang langsung memperoleh hadits dari Rasulullah adalah berstatus dhei'i. Nilai kedha'ifan ini bersumber dari kecacatan kualitas integritas dan intelektualitas salah sat u perawi dalam sanad tersebut, yait u Abu Yahya al-Tairniy. Sekalipun demikian, ketika sanad hadits dari jalur Ibnu Majah ini di-corroborasi-kan dengan sanad-sanad dari jalur al-Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad bin Hanbal dan jalur Ibnu Majah yang lain, maka nilai kualitas sanad hadits yang menjadi objek penelitian naik stat usnya menjadi hasan Ji ghairihi. Sebab disitu ditemukan perawi-perawi yang stst usnya menjadi muttabi' bagi Abu Yahya al-Taimiy baik yang berstatus muttsbi tamm maupun muttsbi' qesbir yang semuanya dinilai oleh para kritikus hadits sebagai perawi-perawi yang tbiqsh. Disamping itu Semua sanadnya bersambung mulai dari mukhsrij hadits-nya sampai kepada sumber utama berita, yakni Rasulullah Saw. Sert a tidak adanya 'illet atau syudzud Sedangkan kajian matannya tidak menunjukkan adanya bukti bertentangan dengan Al-Qur' an, hadits shahih dan aka! sehat, sehingga mat an hadits ini termasuk berkualitas shahih, sehingga hadits ini tergolong hadits yang maqbu/ dan ma 'mu/ bib: (dapat dijacikan hujjah dan dapat diamalkan).