Kedudukan manusia dalam alam dunia alam akhirat

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Chaniyah, Siti (2007) Kedudukan manusia dalam alam dunia alam akhirat. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03302023_Siti Chaniyah_2007 ok.pdf
Download (11MB)

Abstract

Dari masalah tersebut, penulis mengkajinya dengan metode analisis isi dan metode maudhu'i dengan mengambil data-data dari sumber pokok ajaran Islam yaitu Al Qur' an dan al Hadits. Kemudian penulis mengumpulkan berbagai sumber tafsir. Diantara tafsir yang digunakan sebagai rujukan adalah Tafsir Al Azhar, karya HAMKA, Tafsir Al Munir, karya Wahbah Zuhaili, Tafsir Al Maraghi, karya Ahmad Musthafa Al Maraghi, Tafsir Al Misbah, karya M. Quraish Shihab. Pembahasan tentang kedudukan manusia di alam dunia dan alam akhirat diarahkan kepada pentingnya memupuk keyakinan akan peran-peran manusia sebagai hamba sekaligus sebagai khalifah (pemimpin). Sebagai hamba, manusia niscaya sadar bahwa kehidupan duniawi hanyalah bagian kecil dari kehidupan selanjutnya yang lebih kekal, yaitu kehidupan di alam akhirat. Kemudian sebagai pemimpin, manusia harus menyadari bahwa kepemimpinannya berfungsi sebagai alat untuk berbuat baik dan kebajikan. Dal am hal ini, manusia harus mampu menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan laranganNya. Sebab peran-peran di alam dunia inilah yang nantinya juga menjadi investasi di kehidupan akhirat. Di alam akhirat, manusia akan mengalami proses panjang, sebelum akhirnya akan mendiemi dua tempat yang kekal, yaitu surga dan neraka. Proses itu diantaranya adalah xebangkitan, perhisaban (pertanggungjawaban) dan pembalasan. Kesimpulan dari kajian kedudukan rnanusia di alam dunia dan alam akhirat ini adalah bahwa dunia adalan lahan bagi kehidupan di akhirat yang lebih kekal. Bagi mereka yang ci dunia banyak mengamalkan kebajikan, maka akan masuk surga dan sebaliknya mereka yang banyak melakukan kemaksiatan akan masuk neraka.