Tradisi dan modernitas perspektif Muhammad Abid Al Jabiri

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amrozi, Amrozi (2006) Tradisi dan modernitas perspektif Muhammad Abid Al Jabiri. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E01301138_Amrozi_2006 ok.pdf
Download (15MB)

Abstract

Wacana kebangkitan tradisi di di.nia Arab pasca kekalahan Arab atas Israel tahun 1967 begitu menggema di seluruh dunia Islam. Salah satu tokoh yang begitu antusias dalam upaya kebangkitan tersebut adalah Muhammad Abid Al-Jabiri. Beliau berusaha menganalisa penyebab kemunduran Islam dan beliau menemukan faktor yang membawa pada kemunduran tersebut adalah kekeliruan dalam menyikapi tradisi yang dianut umat Islam sekarang. Untuk itu al-Jabiri meninjau kembali tradisi yang masih relevan untuk saat ini guna mencapai kemajuan pemikiran Islam dan mengejar ketertinggalan dengan dunia lain. Al-Jabiri melihat bahwa tradisi adalah sesuatu yang berasal dari masa lalu, jauh maupun dekat. Artinya mematuhi secara ketat batasan-batasan obyektivisme dan rasionalis:ne. Di sini al-Jabiri tidak membatasi tawaran metodologisnya pada metode strukturahsme Perancis semata, yang melihat pemikiran sebagai sebuah sistem yang unsur-unsurnya saling terkait satu sama lain. Yang diajukan al-Jabiri adalah pendekatan "historitas" (tarikhiyyah), "obyektivisme" (madlu'iyyah) dan "kontinuitas" (istimrariyyah). Historitas dan obyektivitas sama-sama dalam artifashl al-qari' an al- maqru' (pemisahan antara sang pembaca dan obyek bacaannya), sedangkan kontinuitas berarti washl al-qori' an al-maqru' (menghubungkan sang pembaca dengan obyek bacaannya). Persoalan ini didekati dengan metode analisis berupa kontent analysis dan penelusuran konsep. Metode ini dirasa cukup relevan karena pembahasan yang dieksplorasi oleh Muhammad Abid Al-Jabiri adalah permasalahan tentang simbol, strukturalisme dan budaya, dimana ketiga-tiganya diaestralisasikan dalam tradisi dan modernitas.