This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Miftah, M. Fawaid (2006) Studi pemikiran Muhammad Baqir Ash Shadr tentang konsep pengetahuan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
E01301215_M. Fawaid Miftah_2006 ok.pdf Download (13MB) |
Abstract
Skripsi dengan judul "Studi Pemikiran Muhammad Baqir ash-Shadr tentang konsep Pengetahuan'' ini merupakan hasil kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana pemikiran Baqir ash-Shadr? Bagaimana pemikiran Baqir ash-Shadr tentang konsep pengetahuan? Adapun latar belakang meneliti pemikiran Baqir ash-Shadr ini dikarenakan minimnya tokoh-tokoh Islam yang mampu berbicara dengan fasihnya pernikiran- pemikiran barat. Kesan apologi yang selama ini melekat pada pemikir Islam, beliau tepis dengan kejemihan dan kecerdasan pemikirannya. Oleh sebab iru penulis anggap persoalan ini sangat menarik untuk dikaji. Metode Penelitian ini termasuk penelitian berparadigma rasionalistik yang identik dengan rnenggunakan pendekatan filsafat. Oleh karena itu skripsi ini akan menghasilkan tentang pemikiran baqir ash-Shadr mengenai pengetahuan, serta ditinjau dari analisis penulis. Data cliperoleh dengan menggunakan kajian teks dan bibliografi. Kemudian data dianalisis dengan deskriptif dan contents analisis (analisis isi) Hasil peneliaan menyimpulkan bahwa: pertama, pemikiran Baqir ash-Shadr tidak bertumpu pada persoalan filsafat, akan tetapi juga kepada berbagai disiplin keilmuan seperti ushul Fiqh, kaidah fiqih, Teologi dan lainnya. Pemikiran Baqir al- Shadr terletak kepada pemaharnannya mengenai doktrin ajaran Tslam yang menurutnya sangat menekankan kepada kemaslahatan manusia. Kedua, konsep Baqir ash-Shadr tentang pengetahuan adalah pengetahuan (persepsi), secara garis besar, terbagi menjadi dua. Yaitu, konsepsi (tashawwur) atau pengetahuan sederhana, kemudian Tashdiq (assent atau pembenaran). Konsepsi dengan berbagai macamnya tidak memiliki nilai onjektif, karena ia merupakan kehadiran sesuatu dalam unit-unit intelektif manusia. Tashdiq-iesi yang mempunyai kualitas yang secara esensial mengungkapkan realitas objektif Berangkat dari hal tersebut, Baqir ash- Shadr menolak kepada empat sumber pengetahuan manusia yaitu, rasionalm, empirical dan lainnya. Baqir ash- Shadr lebih menggunakan intuisi sebagai sumber dari pengetahuan. Asumsi ini dapat dimengerti rnengingat pemikiran Baqir ash- Shadr didasarkan kepada al-Qur'an.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama dan Ilmu Pengetahuan | ||||||||
Keywords: | Konsep pengetahuan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 26 Feb 2025 04:25 | ||||||||
Last Modified: | 26 Feb 2025 04:25 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78315 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |