Studi tentang reinkarnasi menurut pandangan Hindu dan Budha

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zamroni, Zamroni (2006) Studi tentang reinkarnasi menurut pandangan Hindu dan Budha. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E02301177_Zamroni_2006 ok.pdf

Download (14MB)

Abstract

Manusia diciptakan oleh Tuban adalah untuk menjadi penguasa bumi, oleb sebab itu manusia merupakan makhluk yang paling mulia dibandingkan makhluk­ makhluk lain. Dalam pandangan Hindu dan Buddha manusia mempunyai prinsip dasar yaitu mempunyai susila atau perilaku. Sebab dengan perilaku tersebut manusia dalam berkomunikasi dengan Sang Pencipta, dengat sesama manusia atau bahkan dengan lingkungan sekitamya. Di dunia manusia mesiiliki kewajiban, yakni berbakti kepada Sang Pencipta. Dalam menjalankan bakti ini terdapat beberapa rnacam cara baik melalui materi maupun melalui praktek langsung. Jika manusia berhasil menjalankan bakti itu, maka akan mencapai tingkat kelepasan terbebas dari ikatan dosa. Kelepasan ini merupakan tingkatan atau tujuan terakhir dalam kehidupan rnanusia. Dalam tingkatan Hindu disebut Moksa dan dalam tingkatan Buddha d:isebut dengan Nirwana. Kelepasan merupakan suatu keberhasilan manusia karena telah menghilangkan adanya hawa nafsu atau tanha keduniawian. Dalam mencapai kelepasan ini manusia harus melalui beberapa tahap yang tidak mudah untuk dilalui, sebab dalam Hindu harus menjalani yoga sedangkan dalam Buddha harus melalui 8 susila dan melakuk:an samadhi. Pencapaian kelepasan ini dapat dilakukan melalui dua tahap, yakni: Pertama, dicapai pada saat manusia itu telah meninggal dunia dan Kedua, dicapai pada saat masib hidup. Konsep kelepasan ini dapat dirasakan oleh manusia dengan adanya ketentraman bathir:. bila masih hidup dan bahkan ada yang bersatu dengan Sang Pencipta setelah mengalami kematian dan tidak terlahir kembali. Manusia yang telah mengalami kelepasan in: akan terbebas dari lingkaran reinkarnasi atau kelahiran kembali. Apabila manusia tidak mengalami kelepasan, maka akan mengalami suatu kelahiran kembali atau reinkarnasi. Proses reinkamasi ini terjadi akibat adanya suatu perbuatan yang menyimpang atau buruk dilakukan oleh manusia dalam kehidupan yang dahulu. Jadi manusia tersebut mengalami proses kelahiran kembali guna memperbaiki kesalahan atau perbuatan yang diperbuat pada kehidupan sebelumnya. Reinkarnasi ini bergantung pada perbuatan manusia atau karmaphala. Apabila karma manusia pada kehidupan sebelumnya baik, maka pada kehidupan selanjutnya akan terlahir sebagai manusia yang berguna atau dewa. Tetapi apabila dalam kehidupan sebelumnya banyak melakukan dosa, maka pada kehidupan selanjutnya akan terlahir sebagai manusia hina, atau bahkan menjadi hewan dan jin. Yang mengalami kelahiran kembali dalam ajaran Hindu adalan rob perseorangan (atman), rob ini akan terns berpindah dari kehidupan yang satu ke yang lain sampai mencapai Moksa. Sedangkan dalam ajaran Buddha yang terlahir kembali adalah pribadi atau watak dari manusia yang disebut sebagai nama, sebab Buddha tidak mempercayai adanya rob (anatman), unsur nama ini adalah unsur yang menentukan manusia terlahir kembali dalam keadaan buruk atau baik.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Zamroni, ZamroniUNSPECIFIEDE02301177
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorArifin, Zainulzen.arifin56@gmail.com2002025601
Subjects: Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Reinkarnasi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 28 Feb 2025 02:15
Last Modified: 28 Feb 2025 02:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78373

Actions (login required)

View Item View Item