Pandangan pemuka agama Islam terhadap ajaran Hindu masyarakat Tengger Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Apritasari, Meitika (2006) Pandangan pemuka agama Islam terhadap ajaran Hindu masyarakat Tengger Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02302068_Meitika Apritasari_2006 ok.pdf
Download (20MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian yang dilakukan di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, tentang "Pandangan Pemuka Agama Islam Terhadap Pelaksanaan Ajaran Hindu Pada Masyarakat Tengger Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo ". Penelitian ini bertujuan untuk menjawab fenomena umat Islam yang ikut terjun dalam pelaksanaan upacara upacara adat maupun agama yang dilaksanakan oleh masyarakat Tengger di Desa Ngadisari. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan aktifitas ritual agama Hindu di desa ini masih melibatkan agama lain (Islam pada khususnya) karena upacara tersebut merupakan salah satu adat di desa yang hams dilaksanakan oleh semua orang yang menetap di desa tersebut (Ngadisari). Jenis upacara yang dilaksanakan meliputi upacara Karo, Kasada, Entasentas, Unangunang, Kematian, Pujan Mubeng, Sesayut, Praswata Gara. Upacara ini merupakan hajat orang banyak dengan serangkaian acara yang terdiri dari sesaji dan dc'a, disertai dengan pembakaran dupa dan kemeyan. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat terhindar dari malapetaka, mewujudkan rasa syukur karena mereka telah diberi kemudahan dalam mencari rezeki dan terhindar dari musibah. Karena lemahnya iman yang dimiliki masyarakat muslim disana. Hal ini memicu terhadap pola pikir yang kurang rasional sehingga mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan. Dengan demikian, inilah secara garis besar tentang pelaksanaan upacara ajaran Hindu yang memiliki pengaruh negative terhadap prilaku keagamaan masyarakat muslim di Desa Ngadisari, karena dalam upacara tersebut dilarang oleh agama Islam karena tindakan tersebut menuju pada penyekutuan Allah (syirik).