Makna Zauj dalam Alquran: kajian tafsir tematik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Andriani, Sri (2006) Makna Zauj dalam Alquran: kajian tafsir tematik. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03301165_Sri Andriani_2006 ok.pdf
Download (13MB)

Abstract

Kata zauj, memiliki arti bahwa sesuatu menjadi dua bila bergabung dengan yang lain atau dengan kata lain pasangan, baik laki-laki (suami ) maupun perempuan ( istri ). Penamaan istri dan suami sebagai zauj mengesankan bahwa keduanya tidak wajar dipisahkan, karena apabila berpisah dia tidak lagi dinamai zauj ( pasangan ). Sebelum berpasangan masing-masing berdiri sendiri serta memiliki perbedaan namun perbedaan itu menjad.ikan mereka saling melengkapi. Persis seperti gembok dan ank kunci, atau sepasang kaki, satu kiri dan satu kanan yang apabila dipisahkan maka fungsi keduanya tidak akan terpenuhi. Manusia dimuka bumi ini diciptakan saling berpasang-pasangan dari jenis manusia itu sendiri, dan sesungguhnya manusia itu diciptakan dari diri yang satu yaitu jenis manusia itu sendiri, Untuk itu adanya pemikahan merupakan wacana atau langkah dalam membentuk suatu keluarga hingga menjadi diri yang satu tersebut. Hidup didunia ini tak bisa lepas dari perkawinan, sebab perkawinan merupakan suatu ikatan psikologis, sosiologis dan biologis antara dua pasangan yang berlainan jenis. Pemikahan merupakan ikatan antara seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh agama, sehingga halal bagi pasangan yang bersangkutan melakukan hubungan seksual. Pemikahan merupakan sunatullah yang berlaku pada semua mahluk Allah baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Pemikahan merupakan cara yang terbaik yang dipilih Allah sebagai jala bagi manusia untuk melahirkan keturunan dan melestarikan hidup. Dalam perkawinan dibutuhkan rasa tentram dan damai agar kehidupan keluarga dapat terjalin dengan baik, dan terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.