This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Syabana, M. Gunawan Ali (2006) Peran akal dalam penafsiran alquran: dalam pandangan Muhammad Abduh. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
E03302040_M. Gunawan Ali Syabana_2006 ok.pdf Download (15MB) |
Abstract
Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : bagaimana hukum menafsirkan al-Qur'an dengan menggunakan akal, dan sejauhmana Muhammad Abduh menggunakan akal dalam penafsiran al-Qur'an, Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan penilitian kepustakaan (Library Research), yaitu suatu penelitiana yang meaitik beratkan pada pembahasan yang bersifat literer. Dan juga menggunakan me:ode tematik (maudhu'i), yaitu metode yang digunakan untuk membahas ayat-ayat al- Quran yang sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku primer dan sekunder. Setelah data terkumpul, baik dari sumber data primer maupun data sekunder, maka langkah diselanjutkan menganalisis dengan menggunakan metode analisa isi (content analysis), metode ini digunakan untuk menganalisis penafsiran Muhammad Abduh. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis-normatif, yaitu menganalisa penafsiran Muhammad Abduh dengan mengali riwayat hidup dan aktifitas yang dilakukan oleh Muhammad Abduh guna mengetahui latar belakang dari argumentasi-argumentasi yang digunakan dan metode penulisan yang digunakannya.· Penelitian ini menyimpulkan bahwa 1 ). Menurut Muhammad Abduh, akal merupakan karunia manusia, antara akal dan wahyu ada korelasi yang kuat. Hal ini terwujud dalam sikapnya yang secara luas menggunakan penalaran untuk memahami ayat-ayat al-Quran. Menurutnya, banyak ayat al-Quran yang mendorong manusia menggunakan akalnya sebagai media memahami al-Quran, sehingga siapa pun boleh menjangkau al-Quran dengan kemampuan rasional, meski seseorang tidak memenuhi kreteria sebagai mufasir, asal ia konsultasi kepada mereka yang memahami keilmuan al-Quran dan al-Sunnah. 2). Nuansa rasional dalam setiap penafsiran Muhamoad Abduh tampak kental sekali. Sebab akal mampu menangkap tanda-tanda kebenaran ayat-ayat Allah, dengan akal pula al-Quran bisa dijangkau dan direalisasikan pesan- pesannya. Interpretasi semacam ini dapat dijumpai ketika Abduh menafsirkan pengertian malaikat, Tuhan proses kejadian Adam, dan sihir-seperti. Adbuh bertujuan memberikan penjelasan sehubungan dengan adanya keraguan tentang yang ghaib. 3). Abduh berupaya keras meluruskan akidah dan tata hidup masyarakat dengan menyuguhkan secara rasional pesan-pesan al-Quran berikut aktualisasinya da am menghadapi ragam permasalahan hidup. Karena melalui al-Quranlah diperoleh pe:.necahan problematika kehidupan yang terbaik.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tasfir Hadis | ||||||||
Keywords: | Peran akal | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 04 Mar 2025 02:08 | ||||||||
Last Modified: | 04 Mar 2025 02:08 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78440 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |