Feminisme dalam perspektif Jalaluddin Rahmad

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fatimah, Siti (2005) Feminisme dalam perspektif Jalaluddin Rahmad. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E01300229_Siti Fatimah_2005 ok.pdf
Download (13MB)

Abstract

Feminisme adalah isu-isu yang membahas gerakan perempuan yang bernsaha menuntut persamaan hak sepenubnya antara laki-laki clan perempuan dengan tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Gerakan feminisme sendiri bertujuan untuk menempatkan posisi perempuan yang tertindas menuju kondisi yang lebih baik. Gerakan feminisme tidak dapat dipahami secara seragam, karena setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda mengenai feminisme. Oleh karena itu tidak ada definisi yang mutlak: tentang feminisme yang dapat diterapkan pada semua perempuza, Meskipun feminsme memiliki definisi yang berbeda, pada hak:ekatnya memiliki tujuan yang sama yaitu menentang adanya eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan. Gagasan yang demikian patut kita dukung untuk mewuj udkan adanya kondisi masyarak:at yang lebih baik. yaitu kondisi yang tidak: hanya didominasi dan dinikmati oleh laki-laki saja, melainkanjuga kaum perempuan. Selama ini perempuan ditempatkan lebih rendah dari lak:i-laki, seperti yang telah kita ketahui bahwa yang memainkan peran dominan di sektor publik adalah laki-laki, sementara perempuan lebih berperan di sektor domestik. Tapi setelah perempuan menyadari, mereka berusaha menyetarak:an kedudukan mereka dengan laki-laki. Bahkan ada ayat Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 157 yang menganjurkan perempuan untuk bergerak di sektor publik. Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa tidak: aoa perbedaan laki-1aki dan 'perempuan karena pada dasarnya manusia itu dicipt:ak:an sama, mesk:ipun berasal dari bangsa dan suku yang berlainan, ayat tersebut juga menjelaskan perempuan mengemban misi menegakkan keadilan dan kewajiban berdakwah sebagaimana yang dilak:akan oleh laki-Iaki. Perempuan juga dianjurkan untuk bekerja di luar rumah dalam rangka mendukung pembanguaan masyarakat seperti menjadi guru, dosen clan lain-lain, dengan tujuan memperbaiki taraf kehidupan bangsa dengan syarat tidak: melupakan kodrat perempuan sebagai seorang ist:ri. Meskipun peran pokok perempuan sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga tidak berarti membatasi gerak mereka di bidang publik