Telaah kritis pemikiran Sidi Gazalba tentang agama dan kebudayaan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayah, Anisatul (2005) Telaah kritis pemikiran Sidi Gazalba tentang agama dan kebudayaan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E02301020_Anisatul Hidayah_2005 ok.pdf
Download (11MB)

Abstract

Agama dan kebudayaan rnerupakan dua perkara yang sukar untuk dipisahkan ada yang mcngatakan agarna itu adalah sebagian dari kebudayaan, atau dengan kata · lain agama merupakan produk budaya. Dalam konteks agama selain Islam pemikiran di atas rnungkin dapat dibenarkan, akan tetapi jika yang dimaksud tersebut adalah Islam, maka tentu saja ini sangat bertentangan, sebab sumber utama Islam itu adalah wahyu bukan produk manusia. Sidi Gazalba mengatakan bahwa agama dan kebudayaan Islam memang dapat di bedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan dalam agama. Kebudayaan adalah lanjutan agama, agama dan kebudayaan membentuk kebulatan yang utuh. Sebabnya telah di nyatakan di atas, bahwa kebudayaan itu di tegakkan di atas dasar agama. Agama bukan saja melahirkan kebudayaan tetapi juga mengendalikan dan mengontrolnya. Pemikiran tersebut di atas rnenuai banyak kritikan dari rnasyarakat Islam dianturanya N:ukti Ali sebagai salah satu tokoh Islam mengatakan bahwa agama adalah bukan �:>roduk manusia tetapi agamalah yang rnemberikan bimbingan ke arah apa dan bagaimana aka! itu ·harus digunakan untuk bcrpikir. Agama adalah bukan kcbudayaan yang diartikan sebagai hasil pernikiran manusia, akan tetapi agamalah yang membentuk kebudayaan itu. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa agama dan kebudayaan merupakan satu kebulatan, apabila putus intekrasinya antara keduanya risalab Islam tidak akan wujud atau tidak akan sempurna antara keduanya. Risalah itu mewujudkan salam, dengan kata-kata sederhana dapat di terjemahkan dengan keselamatan dan kesenangan-kesenangan itu bukan di dunia saja akan tetapi juga di akhirat. Inti dari pada agama ialah tata hubungan manusia dengan Tuhan, sedang kebudayaan terbentuk da am masyarakat.