Zina dalam tafsir Al Misbah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kamizan, Kamizan (2005) Zina dalam tafsir Al Misbah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03301119_Kamizan_2005 ok.pdf
Download (11MB)

Abstract

Dewasa ini peradaban materialisme telah mendominasi pola kehidupan komunitas masyarakat modern. Konsekuensinya, tata nilai sosial dan prinsip-prinsip ke]uarga menjadi rusak dan hancur. Utamanya, praktek perzinaan yang merebak. Kemudian menyebar kesejumlah negara Islam yang tidak mengindahkan ajaran al- Qur'an dan Sunnah Nabi, terutama di Indonesia. Praktek perzinaan tersebut semakin tidak tabu lagi di kalangan masyarakat, lebih-lebih di kalangan para remaja. Hal ini juga disebabkan masih mrurnnya pengetahuan tentang zina, batasan-batasan, dan akibat dari zina tersebut. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas secara mendetail topik ini, dengan judul "Zina Dalam Tafslr Al-Mlsbsb": Adapun rumusan masalahnya adalah: (1) Apa yang dimaksud zina menunn Tafsir al-Misbah; (2) A-pa pesantersurat maupun tersirat dari adanya larangan zina dalam Tafsir al-Misbah. Dalam penelitian ini penulisan menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research), dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu, metoce yang diawali dengan menjelaskan atau menggambarkan data-data yang sudah diperoleh secara mendetail, dengan pola pikir induktif dan deduktif. M. Quraish Shihab - seorang mufassir Indonesia yang tumbuh pada zaman sekarang - menjelaskan dalam Tafsir al-Misbah bahwa zina adalah persentul.an dua alat kelamin dari jenis 'yang berbeda dan yang tidak terikat oleh akad nikah atau kepemilikan, serta tidakjuga disebabkan oleh Syubhat (kesamaran). Secara kontekstual pesan dalam tafsir al-Misbah, bahwa salah satu jalan untuk merrgatasi masalah ini adalah menjaga kehidupan pribadi masing-masing yang berlandaskan Al-Qur'an dan al-Hadits.