Makna ruh dalam al Quran: studi komparatif tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al Misbah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wafa, Azmi (2005) Makna ruh dalam al Quran: studi komparatif tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al Misbah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
E03398088_Azmi Wafa_2005 ok.pdf
Download (12MB)

Abstract

Menafsirkan Al-Qur'an secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha menjelaskan arti dan kandungan Al-Qur'an sesuai dengan keahlian, latar belakang, kecenderungan, pandanagn dunia, kondisi sosio politik dan budaya yang melingkupi sang mufassir. Seorang mufassir tidak akan pemah bisa melepaskan diri dari intervensi variabel-variabel di atas. Kenyataan ini justru memperkaya khazanah tafsir dalam berbagai aspeknya. Dalam kontek ini, dapat dipahami munculnya berbagai corak dalam setiap gerak penalsiran Al-Quran sesuai dengan latar belakang dan kecenderungan sang rnufassir. Dengan kata lain, seorang mufassir tidak berangkat dari ruang hampa. Ia selalu terkait dengan fenomena dan watak serta kepribadian daerah dimana ia hidup. Bahkan ia juga tidak akan bisa menafi'kan latar belakang kehidupan, Jatar belakang pendidikan, suasana psikologis dan juga kecenderungan-kecenderungannya. Penelitian ini juga akan berupaya memotret metodologi penafsiran yang digunakan oleh kedua mufasir yakni, M. Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al- Misbah dan lbnu Katsir dalam kitab Tafsir lbnu Katsir. Term metodologi di sini meliputi metode penafsiran, sumber penafsiran, corak penafsiran, dan bentuk penafsiran. Adapun term yang akan ditafsirkan adalah term Ruh. Di sumping itu penelitian ini juga akan rnemaparkan persamaan dan perbedaan antara Tafsir Al-Misbah dan Tafsir lbnu Katsir tentang makna Ruh dalam surat al- Baqarah ayat 87, an-Nisa': 171, an-Nahl: 102, al-lsra': 85, dan surat Mariyam ayat 17.