Pemikiran Ibn Miskawaih tentang etika

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sulastri, Isa (2004) Pemikiran Ibn Miskawaih tentang etika. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E01399120_Isa Sulastri_2004 ok.pdf

Download (15MB)

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi yang berjudul Pen:ilaran Ibn Miskawaih Tentang Etika ini adalah (1) apakah yang dimaksuddengan etika; (2) bagairnana etika menurut Ton Miskawaih; (3) bagaimana pengaruh pemikiran Ibn Miskawaih tentang etika terhadap para filosof sesudahnya. Berkenaan dengan itu, maka dalam penelitian library Research ini digunakan metode diskriptif analisis atas sejurnlah literatur yang berkaitan dengan etika. Sesuai dengan masalah tersebut, penulis akan melakukan analisis data dengan metode deduksi dan induksi. Metode deduksi, yaitu menggali data-data tentang etika yang diperoleh dari pengamatan yang masih bersifat umum kemudian dianalisis untuk disimpulkan pada keadaan yang lebih khusus dan kongkrit. Sedangkan metode induksi, yaitu proses penalaran dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Pada metode induksi juga sama dengan metode deduksi, maka langkah yang dilakukan oleh penulis dalam kaitannya dengan pembahasan tersebut adalah pengenalan tokoh, yang meliputi latar belakang kehidupan Ibn Miskawaih dan karya-karyanya, kemudian mengkaji sub-sub yang berkaitan dengan etika, terutama pada masalah etika menurut Ibn Miskawih. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa etika adalah ilmu yang menjelaskan tentang baik dan buruk terhadap tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan etika inenurut Ibn Miskawaih meliputi : jiwa, kebaikan, dan kebahagiaan. Jiwa oleh Ibn Miskawaih dibagi menjadi tiga bagian; pertama, Al-Quwwah al Nsthiqob, yaitu bagian yang berkaitan dengan berpikir, memahami dan mempertimbangkan realitas segala sesuatu. Kedua, Al-Quwwah al Ghadhabiyah, yaitu bagian yang terungkap dalam marah, berani dalam menghadapi bahaya, ingin berkuasa, menghargai diri, dan menginginkan bermacam-macam kehormatan. Ketiga, Al-Quwwah al Syahwiyah, yaitu bagian yang membuat manusia memiliki nafsu syahwat dan makan, keinginan pada nikmatnya makan, minurn, senggama dan kenikmatan-kenikmatan inderawi lainnya. Kebaikan dan kebahagiaan itu berbeda. Kebaikan menjadi tujuan semua orang; kebaikan umnm bagi semua manusia dalam kedudukan sebagai manusia. Sedangkan kebahagiaan adalah kebaikan bagi seseorang dan bersifat relatif bergantung kepada orang perorang yang berusaha memperolehnya. Dengan demikian, pemikiran etika Ibn Miskawaih tersebut, berpengaruh pada filosof sesudahnya diantaranya : Al- Ghazali, Nashiruddin al-Thusi, dan Jalal al-Din al-Dawwani.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sulastri, IsaUNSPECIFIEDE01399120
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAfandi, Abdullah KhozinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Etika
Keywords: Etika
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 13 Mar 2025 06:54
Last Modified: 13 Mar 2025 06:55
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/78766

Actions (login required)

View Item View Item