This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Chasanah, Fitrotul (2009) Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah terbuka (open ended) di Kelas VIII SMP Negeri 35 Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Cover Fitrotul Chasanah_D04205017.pdf Download (972kB) |
||
|
Text
abstrak.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
daftar isi.pdf Download (10kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (45kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (111kB) | Preview |
|
|
Text
bab 3.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text
bab 4.pdf Download (48kB) | Preview |
|
|
Text
bab 5.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
Bab VI Fitrotul Chasanah_D04205017.pdf Download (456kB) |
||
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (18kB) | Preview |
Abstract
Kemampuan berpikir kreatif merupakan hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan pendidikan dalam hal ini sekolah, merupakan tempat yang tepat dalam upaya pengembangan kreativitas. Pembelajaran di sekolah dapat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan kreativitas siswa dengan baik. Matematika perlu diberikan untuk membekali siswa mampu berpikir kreatif. Pada Permendiknas No.22 menjelaskan bahwa matematika bertujuan agar siswa dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep/algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Hal ini mengisyaratkan bahwa orientasi pembelajaran matematika bukan hanya berorientasi pada peningkatan prestasi belajar, tetapi juga berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif, terutama dalam pemecahan masalah.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia, namun yang membedakan adalah tingkatannya. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif adalah pemecahan masalah. Masalah terbuka (open ended) mempunyai hubungan yang dekat dengan kreativitas. Masalah terbuka (open ended) menuntut siswa untuk menemukan lebih dari satu jawaban dan cara yang benar untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini proses berpikir kreatif diperlukan. Sehingga masalah terbuka (open ended) merupakan salah satu masalah dalam matematika yang dapat mengakomodasi potensi kreatif siswa. Masalah terbuka (open ended) terdiri dari tiga tipe yaitu classifying (mengklasifikasikan), finding relations (menemukan hubungan), dan measuring (pengukuran).
Proses berpikir kreatif dapat ditelusuri dengan beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap iluminasi, dan tahap verifikasi. Pada tahap iluminasi dapat diketahui penjenjangan tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan produk dari berpikir kreatif yaitu kebaruan, fleksibilitas, dan kefasihan. Kebaruan memecahkan masalah mengacu pada kemampuan siswa menjawab dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai benar atau satu jawaban yang tidak biasa dilakukan oleh siswa pada tingkat pengetahuannya. Fleksibilitas dalam memecahkan masalah mengacu pada kemampuan siswa memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Kefasihan dalam memecahkan masalah mengacu pada kemampuan siswa memberi jawaban masalah yang beragam dan benar.
Berdasarkan penelitian di kelas VIII SMP Negeri 35 Surabaya diketahui Subjek S1 dengan inisial WS cenderung kurang kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan), namun cenderung kreatif dalam menyelesaikan soal tipe finding relations (menemukan hubungan) dan measuring (pengukuran). Subjek S2 dengan inisial AWR cenderung sangat kreatif dalam menyelesaikan soal tipe finding relations (menemukan hubungan) dan cenderung cukup kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan) serta cenderung kreatif dalam menyelesaikan soal tipe measuring (pengukuran). Subjek S3 dengan inisial YP cenderung kurang kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan), namun cenderung kreatif dalam menyelesaikan soal tipe finding relations (menemukan hubungan) dan measuring (pengukuran). Subjek S4 dengan inisial CCM cenderung sangat kreatif dalam menyelesaikan soal tipe finding relations (menemukan hubungan) dan cenderung cukup kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan) serta cenderung kreatif dalam memyelesaikan soal tipe measuring (pengukuran). Subjek S5 dengan inisial ESW cenderung tidak kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan) dan measuring (pengukuran), serta cenderung kurang kreatif pada soal tipe finding relations (menemukan hubungan). Subjek S6 dengan inisial ASI cenderung sangat kreatif dalam menyelesaikan soal tipe finding relations (menemukan hubungan) dan cenderung kreatif dalam menyelesaikan soal tipe measuring (pengukuran) serta cenderung cukup kreatif dalam menyelesaikan soal tipe classifying (mengklasifikasikan).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Matematika Pendidikan > Pembelajaran |
||||||||
Keywords: | Berpikir kreatif; masalah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Matematika | ||||||||
Depositing User: | Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 02 Nov 2009 | ||||||||
Last Modified: | 21 Jun 2022 03:32 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/7893 |
Actions (login required)
View Item |