Konsepsi mahabbah menurut Al Ghazali

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Enif, Enif (2003) Konsepsi mahabbah menurut Al Ghazali. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E01398057 Enif_2003 ok.pdf

Download (51MB)

Abstract

Untuk membatasi permasalahan agar lebih mengarah pada topik yang ditujukan, maka pembahasan dalam skripsi ini penulis memfokuskan pada masalah konsepsi mababbah menurut Al-Ghazali. Mahabbah di sini membahas tentang mahabbah (cinta) kepada Allah. Adapun yang dimaksud cinta kepada Allah adalah suatu mental yang mana sikap itulah yang mendorong manusia untuk mengagungkan Allah. menuntut keridhaan-Nya ingin selalu bertemu dengan tuhannya dan tidak merasa tenang dengan yang selain dari pada-Nya, karena itulah ia selalu terus menerus ingat kepada Allah. Jalan untuk menuju kecintaan kepada Allah langkah pertama adalah menjalankan segala yang diwajibkan Allah. kecintaan kepada Allah tidak mungkin dapat tercapai tanpa berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Cinta kepada Allah tanpa menunaikan kewajiban-kewajiban adalah suatu kebohongan. Bahkan menunaikan kewajiban-kewajiban itu merupakan suatu syarat untuk berbuat baik kepada Allah. kita harus menunaikan kewajiban-kewajiban tersebut. Jika tidak mustahil bagi kita untuk dekat kepada Allah. untuk menuanikan kewajiban tersebut kita harus memperbanyak amalan-amalan sunnah (setelah menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya). Jika telah memperbanyak hal itu niscaya Allah SWT mencintai kita. Termasuk kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah SAW dalam petunjuk-Nya. Kezuhudan, akhlak dan meneladani dalam segala hal, serta berpaling dari keindahan dan kemilaunya dunia. Sesungguhnya Allah telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk dan bukti pada umatnya. Kemudian yang ingin dicapai. dalam penulisan ini, di samping diasuh akan sebagai tambahan wacana juga, karena masalah konsepsi mahabbah perlu untuk di kuak secara lebih thendalam. Tentu di samping itu secara aplikatif tujuannya adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan memaparkan tentang apa makna mahabbah. Sedangkan metodologi yang digunakan adalah metode pengumpulan data, metode pengolahan data yang meliputi : interpretasi, induksi, deduksi, deskripsi dan komparasi. Kemudian analisa data. Terakhir hal yang bisa diungkapkan dari pemikiran Al-Ghazali tentang tasawuf adalah menempuh jalan ini memerlukan tanjakan-tanjakan batin. Hal ini perlu mengosongkan batin manusia dan kemudian mengisinya dengan dzikir atau ingat kepada Allah. sedangkan hakekat tasawuf cenderung mengambil bentuk pembahasan topik yang berkaitan dengan jalan menuju Allah. Sedangkan menurut pandangan Al-Ghazali tentang mahabbah adalah tujuan yang terjauh dan termasuk derajat yang tertinggi. Sedang kerinduan, kesenangan dan keridhaan mengikuti kecintaan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Enif, EnifUNSPECIFIEDE01398057
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSunantri, SunantriUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Mahabbah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 19 Mar 2025 02:57
Last Modified: 19 Mar 2025 02:57
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79028

Actions (login required)

View Item View Item