Self actualization dan al insan al kamil: studi komperatif antara Abraham Maslow dan Muhamad Iqbal tentang manusia sempurna

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cahyono, Agus Dwi (2003) Self actualization dan al insan al kamil: studi komperatif antara Abraham Maslow dan Muhamad Iqbal tentang manusia sempurna. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
E01399105 Agus Dwi Cahyono_2003 ok.pdf

Download (74MB)

Abstract

Perbincangan mengenai manusia sempurna seakan tak ada kunjung habisnya. Banyak tokoh sarjana atau para filosof yang mencari format seorang manusia ideal. Menurut data yang ada, perbincangan tentang manusia ideal telah ada sejak zaman Yunani kuno, yakni sekitar, 4000 S.M. Namun demikian, hingga dewasa ini belum ada suatu rumusan manusia ideal yang benar-benar paling memuaskan. Oleh karena itu, perbincangan tentang manusia sempurna hingga detik ini, selalu menarik dan aktual untuk di ketengahkan. Berbicara tentang manusia, dengan segala keadaan kompleks alamiahnya adalah berbicara tentang orang banyak dengan segala kompleksitas problem-problem kebudayaannya. Diantara disiplin keilmuan yang paling sering menjadi sentral kajian dalam mencari format manusia �al adalah psikologi dan filsafat. Salah satu dari madzab psikologi yang secara intens mefokuskan kajiannya pada manusia, untuk mencari format tentang manusia ideal adalah adalah psikologi humanistik. Psikologi humanistik ini di motori oleh Maslow, yang terinspirasi oleh filsafat eksistensialis humanis. Berangkat dari teori dasarnya tentang motivasi dan hubungannya dengan kepribadian manusia, telah menghantarkan Maslow pada suatu rumusan tentang manusia sempurna yang ia sebut dengan selfactualization. Bagi Maslow, self actualization merupakan kebutuhan dasar yang paling tinggi, sehingga untuk mencapainya harus terpenuhi semua kebutuhan dasamya. Untuk mencari format tentang manusia ideal ini, Maslow melakukan riset dengan meneliti keadaan psikologis para tokoh ilmuan yang telah diakui banyak orang sebagai orang jenius yang telah mengubah sejarah. Hasil dari penelitian tersebut menghasilkan lima belas karakteristik manusia ideal. Lima belas karakteristik yang di rumuskan oleh Maslow, temyata memiliki kesamaan secara prisipil dengan karakteristik al-insan a/-kamil yang di rumuskan oleh Iqbal. Sebagaimana Maslow, Iqbal juga seorang tokoh eksistensialis humanis yang sangat religius. Iqbal merumuskan manusia ideal didasari pada keadaan bangsanya yang memprihatinkan. Oleh karena itu, Iqbal menghendaki suatu perubahan yang revolusioner pada bangsa Islam, khususnya bangsanya sendiri. Rumusan Iqbal tentang manusia sempurna merupakan basil proyeksi dari gagasan Iqbal tentang Tuhan sebagai ego dan kekuatan. Bagi Iqbal, relasi Tuhan-manusia tidak bergerak dari Tuhan ke manusia, tetapi sebaliknya dari manusia ke Tuhan. Dalam penelitian ini, penulis berupaya untuk mengkomparasikan pandangan Maslow dengan Iqbal tentang manusia sempuma. Penelitian ini sifatnya deskriptif komparatif, yang mendeskripsikan secara analitik dari pandangan kedua tokoh tersebut. Baru kemudian mengkomparasikan kedua pandangan tersebut dengan metode komparasi asimetris. Tujuan penelitian ini, bertujuan untuk menggabungkan pandangan kedua tokoh, agar tercipta suatu rumusan tentang manusia ideal yang dapat di terima.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Cahyono, Agus DwiUNSPECIFIEDE01399105
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAffandi, A. KhozinUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Manusia sempurna
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 20 Mar 2025 02:06
Last Modified: 20 Mar 2025 02:07
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79101

Actions (login required)

View Item View Item