Pendistribusian Zakat untuk Home Industri oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari Bangil Pasuruan: analisis hukum islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faroch, Nurul (2009) Pendistribusian Zakat untuk Home Industri oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari Bangil Pasuruan: analisis hukum islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nurul Faroch_C02205113.pdf
Download (572kB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan (field research) untuk menjawab pertanyaan: bagaimana teknik dan sasaran pendistribusian zakat untuk Home Industri yang dilakukan oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari dan bagaimana pendistribusian zakat untuk Home Industri tersebut dalam prespektif hukum Islam.Untuk membahas masalah tersebut, menggunakan pengumpulan data dengan melakukan wawancara pada pihak PT. BPRS Daya Artha Mentari dan selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif analisis dengan pola berfikir deduktif.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa PT. BPRS Daya Artha Mentari disamping mendistribusikan zakatnya pada sektor komsumtif yang berupa paket sembako juga mendistribusikan zakatnya pada sector produktif yang diberikan pada Home Industri. teknik yang diterapkan yaitu mustahiq diberi sebuah mesin juki seharga Rp.1.300.000 oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari. mesin tersebut dijadikan usaha sehari-hari di rumah dan dari hasil atau laba usaha yang diperoleh maka mustahiq diharuskan mengangsur semampunya disetiap bulannya kepihak BPRS. uang tersebut dikumpulkan jadi satu dengan dana dari mustahiq lain untuk dibelikan mesin lagi dan disalurkan ke mustahiq selanjutnya. hal tersebut dilakukan agar zakat yang dikeluarkan bisa bermanfaat dan berdaya guna bagi mustahiq lain. dan sasaran untuk mustahiq yang menerima mesin diprioritaskan pada penduduk yang ada disekitar kantor dan mustahiq yang dipilih dalam keadaan yang kekurangan dan tidak mempunyai pekerjaan. Pendistribusian zakat yang dilakukan oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari memang sesuai dengan hukum Islam karena zakat yang dikeluarkan lebih mendahulukan penyaluran untuk mustahiq yang tidak berdaya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tetapi jika melihat teknik pendistribusian zakat untuk mustahiq yang menerima mesin penulis menganggap tidak sesuai dengan hukum Islam karena hal tersebut bertentangan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Imam muslim yang menjelaskan zakat yang telah diberikan dapat disedekahkan lagi tetapi yang diterapkan oleh PT. BPRS Daya Artha Mentari menyuruh mengembalihkan zakat dengan cara mengangsur jadi ada umsur kembalinya zakat pada muzaki. Sedangkan sasaran mustahiq yang menerima mesin penulis menganggap sudah sesuai dengan hukum Islam karena mustahiq yang menerima mesin masuk pada batasan seseorang yang dikatakan fakir dan miskin Sejalan dengan kesimpulan, maka kepada pihak PT. BPRS Daya Artha Mentari hendaknya dalam menerapkan teknik pendistribusian zakat ke sektor produktif menggunakan teknik yang sesuai dengan hukum Islam dan mendistribusikan zakatnya ke lembaga Amil atau lembaga penggelolaan zakat supaya tujuan dari pendistribusian zakat bisa tercapai dan bisa sesuai dengan hukum Islam.