This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Azkiya, Khilyatul (2025) Tradisi tingkeban sebagai bentuk pelestarian budaya jawa: studi kasus di Dusun Soko Desa Medalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Khilyatul Azkiya_03020221050 OK.pdf Download (826kB) |
![]() |
Text
Khilyatul Azkiya_03020221050 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 16 June 2028. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan tradisi tingkeban yang ada di Dusun Soko Desa Medalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, serta bagaimana masyarakat setempat memaknai tiap tindakan dalam tradisi tersebut. Tradisi tingkeban sendiri merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika usia kehamilan mencapai tujuh bulan. Dalam penelitian ini penulis akan membahas beberapa hal diantaranya: (1) Bagaimana kondisi geografis Dusun Soko? (2) Bagaimana pelaksanaan tradisitingkeban di Dusun Soko? (3)Apa makna filosofis, nilai religius, serta nilai budaya yang terkandung dalam tradisi tingkeban? Penelitian ini menggunakan teori kultural yang digagas oleh Clifford Geertz. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif yang mana dalam proses pengumpulan datanya peneliti melakukan observasi langsung terhadap pelaksanaan tradisi tingkeban di Dusun Soko, wawancara dengan beberapa pihak yang pernah mengikuti secara langsung pelaksanaan tradisi ini, serta beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dusun Soko sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan terus menjaga kelestarian berbagai warisan budaya yang sudah ada sejak dulu. Mereka aktif melaksanakan beberapa tradisi seperti tradisi megengan, tradisi tingkeban, tradisi suroan, serta tradisi brokohan bayi. Kemudian dalam pelaksanaan tradisi tingkeban di Dusun Soko ini memiliki beberapa perbedaan dengan daerah lain, seperti dalam tata cara siraman, juga dalam penyajian makanan yang mengikuti ketentuan khusus. Tradisi tingkeban memiliki makna filosofis, nilai religius, serta nilai budaya yang diyakini oleh masyarakat setempat, hal ini menjadikan tradisi tingkeban ini masih tarus dilaksanakan hingga saat ini.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Bahan Pustaka > Pelestarian Pelestarian Tradisi Budaya |
||||||||||||
Keywords: | Tradisi Tingkeban; Bentuk; Pelestarian Budaya Jawa | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Azkiya Khilyatul | ||||||||||||
Date Deposited: | 16 Jun 2025 03:30 | ||||||||||||
Last Modified: | 16 Jun 2025 03:30 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79258 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |