Nilai kebalaghoan pada ayat infak dalam surat al Baqarah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mentany, Aulia Andiena (2007) Nilai kebalaghoan pada ayat infak dalam surat al Baqarah. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01303091 Aulia Andiena Mentany 2007 ok.pdf
Download (3MB)

Abstract

Pada pembahasan skripsi ini peneliti mengulas keindahan bahasa pada ayat infak dalam surat al-Baqarah. Telah kita ketahui bahwa infak (sedekah) merupakan perintah Allah yang bertujuan menciptakan hubungan harmonis dan membina perilaku tolong menolong terhadap sesama. Melalui perintah tersebut, Allah memberikan imbalan berupa rahmat dan barakah yang tiada terkira kepada hambanya yang ikhlas menginfakkan hartanya di jalan Allah. Perintah infak di dalam surat al- Baqarah jika kita pahami dan teliti secara mendalam kita akan mendapatkan nilai- nilai sentuhan sastra. Allah menggunakan bahasa yang indah dan mempesona dalam al-Qur'an, sehingga kita sebagai hamba-Nya akan tertarik dan termotivasi melaksanakan semua perintah Allah yang salah satunya adalah berinfak (bersedekah). Adapun poin-poin penting dalam pembahasan ini adalah tentang: • Apakah yang dimaksud dengan "Qimah Balaghiyah"? • Bagaimanakah analisa Qimah Balaghiyah pada ayat infak dalam surat al- Baqarah? Adapun yang menarik dalam skripsi ini adalah peneliti menemukan ayat-ayat infak yang menggunakan ilmu balaghah baik dengan ilmu bayan, ilmu ma'ani maupun ilmu badi'. Selain itu peneliti juga menemukan ayat- ayat yang mengandung nilai sastra, seperti pada surat al-Baqarah ayat 261, Allah swt memberikan perumpamaan terhadap orang yang gemar berinfak itu seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir dan masing-masing bulirnya terdapat seratus biji. Nab, dalam perumpamaan tersebut Allah swt menunjukkan bahwa barangsiapa yang dengan ikhlas menginfakkan hartanya karena Allah maka Allah akan melipatgandakan pahala baginya. Dengan salah satu contoh ayat tersebut jika kita bisa memahaminya maka kita akan medapatkan suatu motivasi yang besar untuk melaksanakan perintah infak lillahi ta'ala.