This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Diswantoro, Reza Dwi (2024) Pengaruh sea level rise terhadap model banjir rob di pesisir pantai Kota Pasuruan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Reza Dwi Diswantoro_09020420037 OK.pdf Download (5MB) |
![]() |
Text
Reza Dwi Diswantoro_09020420037 Full.pdf Restricted to Repository staff only until 29 April 2028. Download (5MB) |
Abstract
Kenaikan muka air laut menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), akan terus meningkat sepanjang tahun akibat emisi karbon yang terus melonjak dari aktivitas manusia sehingga mengakibatkan kenaikan permukaan laut rata-rata global sebesar 74 cm untuk RCP 8.5 (Representative Concentration Pathway) pada akhir abad ke-21. Tinggi rata-rata Kota Pasuruan, yang hanya 2 meter di atas permukaan laut, membuat kota ini rentan terhadap banjir selama musim hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan luasan, kedalaman, dan kecepatan aliran dengan skenario tanpa penambahan dan dengan penambahan kenaikan muka air laut serta penambahan variabilitas gelombang 100 tahun di Kota Pasuruan. Metode yang digunakan adalah pemodelan menggunakan metode hidrodinamika dengan perangkat lunak Delft3D. Dalam analisis ini, setiap jenis tutupan lahan seperti mangrove, tambak, pemukiman, dan lahan pertanian akan dianalisis untuk luasan, kedalaman, dan kecepatan aliran menurut dua skenario yang digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa area tambak adalah daerah yang paling luas tergenang banjir pada skenario pertama dan kedua yaitu dengan luasan 0,66 km² dan 7,13 km². Area tambak memiliki genangan terdalam, dengan kedalaman 0,86 m pada skenario pertama dan juga merupakan area terdalam pada skenario kedua yaitu 1,82 m. Rata-rata kecepatan aliran tertinggi terdapat di area tambak sebesar 12,52 m/s serta dalam skenario kedua, di mana kecepatan aliran rata-rata tertinggi berada di area tambak dan terendah pada area pemukiman. Durasi pada skenario pertama hanya berkisar antara 17-18 jam sedangkan pada skenario kedua pada area tambak memiliki durasi genangan paling lama yaitu 47 jam dan pada lahan pertanian memiliki durasi genangan paling cepat yaitu 10 jam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Ilmu Kelautan | ||||||||||||
Keywords: | Banjir rob; Delft3D; periode ulang gelombang; roughness coefficient; sea level rise. | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Ilmu Kelautan | ||||||||||||
Depositing User: | Reza Dwi Diswantoro | ||||||||||||
Date Deposited: | 29 Apr 2025 04:59 | ||||||||||||
Last Modified: | 29 Apr 2025 04:59 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79837 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |