Kritik sastra dekonstruksi terhadap novel Sayap-Sayap Patah karya: Kahlil Gibran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Shofiyanti, Haning (2008) Kritik sastra dekonstruksi terhadap novel Sayap-Sayap Patah karya: Kahlil Gibran. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
A01302056 Haning Shofiyanti 2008 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Dekonstruksi merupakan salah satu aliran filsafat, produk dari posmodernisme, yang populer pada awal abad 20. Dekonstruksi ini muncul dan berkembang seiring dengan munculnya pemikiran bahwa modemisme tidak lagi relcvan dengan perkembangan jaman yang kian mendinamis, Deugan penolakar terhadap sebuah kesatuan totalitas makna utuh, maka dalam perkembangannya kemudian, dekonstruksi tidak hanya memfokuskan diri paca ranah filsafat, namun juga ranah sastra yang memang berkaitan erat dengan filsafat. Pada kajian kali ini, penulis menggunakan dekonstruksi sebagai pendekatan dalam mengkritik novel "Sayap-sayap Patah" karya Kahlil Gibran. Adapun dalam studi ini, penulis membahas mengenai: Siapakah Kahlil Gibran ? Apakah yang dimaksud dengan kritik sastra dekonstruksi ? Bagaimana novel "Sayap-sayap Parah" menurut perspektif kritik sasua dekonstruksi ? Seperti kita ketahui bahwa "Sayap-sayap Patah" merupakan karya fenomenal yang diakui banyak pihak sebagai karya sastra yang mendekati sempurna. Melalui pendekatan realistis-imajinatif, Gibran berusaha menyajikan sebuah makna karya sastra yang kaya akan nilai-nilai filosofls. Sang tokoh utama yang sengaja dibuat sebagai "Aku" (supaya terkesan realitas) mengalami proses metaflsis-filosofls dan inilah yang membuat novel Sayap-sayap Patah menjadi begitu menarik. Melalui pendekatan dekonstruksi novel yang sarat nilai-nilai filosofis ini akan dikritisi dengan membongkar logika-logika atau klaim-klaim yang ada di dalamnya. Adapun yang menarik dalam pembahasan ini adalah bahwa novel tersebut hampir belum pemah sama sekali mendapat sentuhan kritik, apalagi secara dekonstrukstif. Oleh sebab itulah melalui pembahasan ini diharapkan mampu mengungkap makna-makna lain yang kerap kali terasing dan tersingkir dan bukan hanya mcngkaji makna kamuflase dari karya sastra. Demikian abstraksi yang dapat per.ulis sampaikan. Semoga penjelasan sekilas ini mampu memberikan gambaran yang representatif dalam memuhami dan menalaah isi pembahasan skripsi ini.