This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Islamiyyati, Maulidatul (2025) Praktik kerja sama antara franchisor dengan franchise dalam bisnis kebab azizah menurut perspektif hukum Islam di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
![]() |
Text
Maulidatul Islamiyyati_05040221119 full.pdf Restricted to Repository staff only until 30 April 2028. Download (3MB) |
![]() |
Text
Maulidatul Islamiyyati_05040221119.pdf Download (3MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Praktik kerja sama antara franchisor dengan franchise dalam bisnis kebab azizah menurut perspektif hukum islam di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto.” Suatu penelitian dalam menjelaskan jawaban rumusan masalah 1) Bagaimana praktik kerja sama antara franchisor dengan franchise dalam bisnis kebab azizah di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto? 2) Bagaimana praktik kerja sama antara franchisor dengan franchise dalam bisnis kebab azizah menurut perspektif hukum islam di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan hukum empiris. Penelitian dilakukan di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, untuk menganalisis praktik kerjasama antara franchisor dengan franchise dalam bisnis kebab azizah. Data dikumpulkan melalui wawancara, dan dokumentasi, dengan sumber data berupa data primer dari pihak franchisor dan franchise serta data sekunder dari literatur terkait franchise dan syirkah inan. Teknik pengolahan data melibatkan editing, organizing, dan analyzing, sementara teknik analisis menggunakan pendekatan induktif-deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik kerja sama antara franchisor dan franchisee dalam bisnis kebab azizah serta meninjau kesesuaiannya dengan hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kerja sama ini dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis yang mengatur franchise fee sebesar Rp 25.000.000 dan kewajiban membayar royalti sebesar 5% dari omzet bulanan. Namun, dalam praktiknya, tidak semua franchisee memenuhi kewajiban tersebut, seperti tidak membayar royalti dan menggunakan bahan baku di luar standar yang ditetapkan franchisor. Berdasarkan perspektif hukum Islam, kerja sama ini termasuk syirkah ‘inan dan hukumnya sah bagi franchise menaati perjanjian serta menjalankan hak dan kewajibannya. Namun, franchisee yang melanggar perjanjian, seperti tidak membeli bahan baku dari franchisor atau tidak membayar royalti, akad dapat menjadi fasid karena akad dapat menjadi fasid (cacat) karena merugikan salah satu pihak dan menimbulkan ketidakseimbangan yang berpotensi merugikan bisnis.Dari hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada franchisor dan franchise untuk dipahami dengan jelas oleh kedua belah pihak agar terhindar dari ketidakamanahan dan praktik yang merugikan. Franchisor perlu melakukan pemantauan dan evaluasi rutin untuk memastikan kepatuhan franchisee terhadap kontrak. Jika terjadi perselisihan, sebaiknya diselesaikan melalui musyawarah dan pendekatan kekeluargaan sesuai ajaran Islam sebelum menempuh jalur hukum, guna mencapai solusi damai yang adil bagi kedua belah pihak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bagi Hasil Hukum Islam |
||||||||
Keywords: | Kerja sama; franchisor; franchise; bisnis kebab; hukum Islam | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Mauldatul Islamiyyati | ||||||||
Date Deposited: | 30 Apr 2025 04:44 | ||||||||
Last Modified: | 30 Apr 2025 04:44 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/79869 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |